Rabu, 07 Mei 2014

bab 7 kasus pemasaran



BAB 7
KASUS PEMASARAN
Contoh Kasus Pemasaran : Aqua
http://2.bp.blogspot.com/-bsX5hWcWH14/UWABRJFMv0I/AAAAAAAAAoI/ELMyeSeybX0/s320/water%282%29.jpg


Siapa yang tidak mengenal Aqua, merek minuman dalam kemasan ini menguasai pangsa pasar penjualan air mineral dalam kemasan di Indonesia. Dengan total asset mencapai sekian dan harga saham per lembarnya mencapai tentu saja menunjukkan perusahaan ini adalaha perusahaan yang bonafide. 

Aqua menjadi pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Berawal dari ide Tirto Utomo, pendiri perusahaan Aqua Golden Missisipi yang melihat adanya peluang pasar yang besar. Pada saat itu Indonesia kekurangan air berish siap minum, karena yang tersedia hanya air leding atau air dari sumber lain yang dimasak sendiri untuk keperluan minum. 

Untuk menjamin ketersediaan dan kualitas produk, perusahaan merasa perlu memiliki pabrik penjernihan air sendiri. Untuk itulah aqua membangun pabrik penjernihan air pertama di Indonesia yang berasa di daerah bekasi. Saat itu permintaan produk masih kecil sehingga pabrik hanya beroperasi tiap Senin dan Selasa. Saat itu pasar untuk industry minuman dalam kemasan masih sangat terbatas. Banyak yang menertawakan konsep bisnis Aqua, selain karena harganya yang sama dengan bensin ketika itu, banyak juga yang menganggap Indonesia tidak memerlukan produk minuman dalam kemasan.

Pada saat itu juga focus Aqua hanya ada pasar orang asing yang menyantap makanan di berbagai restoran di Jakarta, ketika itu penjualan mencapai 2,5 juta liter di tahun 1980, dengan kondisi belum memiliki distribusi di luar Jakarta. Perusahaan mengambil langkah antisipasi dengan menggunakan kemasan sekali pakai. Dengan penggunaan kemasan ini perusahaan mengalami peningkatan penjualan terutama untuk wilayah luar Jakarta. 

Pada tahun 1985 Aqua memulai kompetisi dengan minuman ringan yang ditandai dengan mengeluarkan kemasan 220ml yang mendongkrak penjualan dan dalam waktu setahun mencapai penjualan 42 juta liter dalam produk air kemasan. 

Keberhasilan pemasaran Aqua dimulai saat penentuan nama merek. Tirto memberi nama Aqua yang diambil dari bahasa latin yang artinya “air”. Orang asing yang datang ke Indonesia pasti langsung mengerti maksud dari merek tersebut, di lain pihak nama itu dapat diterima dengan baik dengan masyarakat Indonesia karena dianggap netral dan tidak menyerupai salah satu bahasa daerah yang digunakan di negara kita. Untuk membangun reputasi merek dengan baik, perusahaan berusaha mempertahankan kualitas produk dengan mengembangkan berbagai inovasi yang dapat menjamin kandungan dan tingkat keamanan konsumsi produk.

Citra disini memegang peranan penting karena Aqua menyediakan air minum tanpa rasa dan manfaat seperti pada minuman berenergi. Untuk membangun citra perusahaan menggunakan slogan “bersih, bening dan bebas bakteri” pada empat tahun pertama. Namun, slogan ini tidak membantu banyak. Pada tahun 1979, aqua mengganti slogan menjadi “air sehat setiap saat” yang akhirnya lebih efektif memberikan dampak signifikan bagi perusahaan. Kesempurnaan operasional dari hulu ke hilir menjadikan Aqua pemimpin pasar di kategori air minum dalam kemasan sampai saat ini yang terlihat dari kinerja finansial serta non-finansialnya. Dan kalo kamu kepingin minum air AQUA yang lebih segar jangan lupa menggunakan DOMO Stand Water Dispenser [DI 2020] dijamin akan lebih menyenangkan sensasi minum air AQUAnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar