BAB 6
PENGEMBANGAN
PRODUK DAN DAUR HIDUP PRODUK
1.
Strategi dan proses pengembangan produk baru
Strategi
Pengembangan Produk Baru
Banyak perusahaan menghadapi sebuah masalah-masalah
untuk menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan sukses sangat kecil. Secara
keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil, perusahaan harus
memahami pelanggannya, pasar, dan pesaing serta mengembangkan produk yang
memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana
produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk baru yang
sistematis untuk menemukan dan mengembangkan produk-produk baru.
Proses Pengembangan Produk Baru
Perusahaan harus mempunyai rencana produk baru yang
kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk baru yang sistematis untuk
menemukan dan mengembangkan produk produk baru. Dan tahap tahap dalam proses
ini adalah :
1. Penciptaan Ide
Pencarian sistematis untuk ide produk baru termasuk
sumber internal dan sumber eksternal seperti pelanggan, pesaing, distributor,
pemasok, dan lain lain. Sumber ide internal, perusahaan dapat menemukan ide
baru melalui riset dan dan pengembangan formal. Perushaan dapat memetik pikiran
para eksekutif, peneliti, insinyur, staf manufaktur, dan tenaga penjualan.
Beberapa perusahaan berhasil mengembangkan program “intraprenuerial” yang mendorong
karyawan untuk memikirkan dan mengembangkan ide produk baru.
Ide produk baru juga dapat datang dari pelanggan. Perusahaan dapat menganalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan untuk menemukan produk yang bekerja lebih baik untuk memecahkan masalah konsumen.
Ide produk baru juga dapat datang dari pelanggan. Perusahaan dapat menganalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan untuk menemukan produk yang bekerja lebih baik untuk memecahkan masalah konsumen.
2. Penyaringan Ide
Tujuan dari tahap iniadalah mengurangi jumlah ide yang
ada. Tahap pertama penyaringan ide adalah penyaringan ide, membantu untuk
menemukan ide baik dan membuang ide buruk secepat mungkin.
3.Pengembangan
dan Pengujian Produk
Konsep produk adalah versi detail dari ide produk baru
yang dinyatakan dalam bahasa konsumen yang mempunyai arti.
Pengujian konsep merupakan uji konsep produk baru dengan sekelompok konsumen sasaran untuk mengetahui apakah konsep tersebut mempunyai daya tarik yang kuat bagi konsumen. Konsep mungkin dipresentasikan kepada konsumen secara simbolik atau fisik.
Pengujian konsep merupakan uji konsep produk baru dengan sekelompok konsumen sasaran untuk mengetahui apakah konsep tersebut mempunyai daya tarik yang kuat bagi konsumen. Konsep mungkin dipresentasikan kepada konsumen secara simbolik atau fisik.
4.Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Tahap berikutnaya adalah pengembangan strategi
pemasaran, merancang strategi pemasaran awal untuk memperkenalkan produk ke
pasar. Stertegi pemasaran terdapat tiga bagian, bagian pertama menggambarkan
pasar sasaran, positioning produk yang direncanakan, dan tujuan penjualan,
pangsa pasar, serta laba untuk beberapa tahun pertama.
Bagian kedua dari strategi pemasaran memberikan kerangka bagi harga produk yang direncanakan, distribusi, dan anggaran pemasaran tahun pertama.
Bagian ketiga adalah menjelaskan rencana jangka panjang penjualan, tujuan laba, dan strategi bauran pemasaran.
Bagian kedua dari strategi pemasaran memberikan kerangka bagi harga produk yang direncanakan, distribusi, dan anggaran pemasaran tahun pertama.
Bagian ketiga adalah menjelaskan rencana jangka panjang penjualan, tujuan laba, dan strategi bauran pemasaran.
5.Analisis Bisnis
Setelah manajemen memutuskan konsep produk dan
strategi pemasaran, manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis dari
proposal tersebut. Analisis bisnis malibatkan peninjauan terhadap penjualan,
biaya, dan proyeksi, laba bagi produk baru untuk mengetahui apakah
factor-faktor ini memenuhi tujuan perusahaan.
6.Pemasaran
Uji
Bila produk berhasil melewati tahap konsep dan
pengujian produk, tahap berikutnya adalah pemasaran uji , tahap ini dimana
produk dan program pemasaran diperkenalkan pada lingkungan pasar yang lebih
realistis. Pengujian ini memungkinkan perusahaan menguji produk dan seluruh
program pemasaran seperti, strategi positioning, iklan, distribusi, penetapan
harga, merek dan kemasan, serta tingkat anggaran.
Saat menggunakan pemasaran uji, perusahaan produk konsumen biasanya memilih satu dari tiga pendekatan, yaitu pengujian pasar standar, pengujian pasar yang terkendali, atau pengujian pasar yang disimulasikan.pengujian tersebut yaitu :
Saat menggunakan pemasaran uji, perusahaan produk konsumen biasanya memilih satu dari tiga pendekatan, yaitu pengujian pasar standar, pengujian pasar yang terkendali, atau pengujian pasar yang disimulasikan.pengujian tersebut yaitu :
a.Pengujian Pasar Standar
Melalui pengujian ini, perusahaan memilih sedikit kota
yang dapat mewakili, melakukan kampanye pemasaran penuh di kota itu, dan
menggunakan audit took, survey konsumen dan distributor, serta pengukuran
lainnya untuk menilai performa produk. Hasilnya digunakan untuk memperkirakan
penjualan dan laba secara nasional, mencari permasalahan potensial produk, dan
memperbaiki program pemasaran.
b.Pengujian Pemasaran Yang Terkendali
Perusahaan riset bekerjasama dengan sekelompok toko,
dalam pengawasan, yang setuju dengan produk baru dengan suatu imbalan
c.Pengujian Pasar yang Disimulasikan
Perusahaan dapat menunjukkan iklan dan promosi dari
bermacam macam produk, mencakup produk baru yang sedang diuji, untuk konsumen
contoh. Para peneliti mencatat berapa banyak konsumen yang membeli produk baru
dan merk pesaing.
7.Komersialis
Bila perusahaan melanjutkan dengan komersialisasi,
pengenalan produk baru ke pasar, mereka akan menghadapi biaya yang tinggi.
Perusahaan mungkin peerlu membangun atau menyewa fasilitas manufaktur.
MENGATUR PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Proses pengembangan produk baru yang dipaparkan di
atas, menunjukkan aktivitas penting yang diperlukan untuk menemukan,
mengembangkan, dan memperkenalkan produk baru. Namun, pengembangan produk baru
membutuhkan lebih dari sekedar melewati beberapa tahapan. Perusahaan harus
mengambil pendekatan yang menyeluruh untuk mengatur proses ini. Pengembangan
produk baru yang berhasil perlu berpusat pada pelanggan, berdasarkan tim, dan
usaha yang sistematis.
Pengembangan produk baru berdasarkan tim adalah sebuah
pendekatan untuk mengembangkan produk baru di mana berbagai departemen bekerja
secara erat, melewati beberapa tahapan dalam proses pengembangan produk baru
untuk menghemat waktu dan meningkatkan efektifitas.
Terakhir, proses pengembangan produk baru haruslah
secara holistik dan sistematis daripada secara acak. Bila tidak, sedikit ide
baru yang akan naik ke permukaan, dan banyak ide bagus akan tenggelam dan mati.
Untuk menghindari masalah ini, perusahaan dapat memasang sistem manajemen
inovasi untuk mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi dan mengatur ide produk
baru.
STRATEGI PEMASARAN BERUBAH SELAMA SIKLUS HIDUP PRODUK
Dalam tahap
pengenalan, perusahaan harus memilih startegi peluncuran yang konsisten dengan
positioning produk yang di maksudkan. Banyak uang yang dibutuhkan untuk menarik
distributor dan membangun persediaan mereka dan memberitahu konsumen tentang
produk baru dan mendapatlkan percobaan. Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan
terus mendidik konsumen dan distributor potensial. Selanjutnya perusahaan
berusaha untuk tetap memimpin persaingan dan mempertahankan pertumbuhan pasar
yang cepat dengan meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur dan model
produk baru, mengubah iklan dari membangun kesadaran produk menjadi membangun
keyakinan dan pembelian produk,dan menurunkan harga pada saat yang tepat untuk
menarik pembeli baru.
Dalam tahap
kedewasaan, perusahaan terus berinvestasi untuk mendewasakan produk dan
mempertimbangkan modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran. Ketika
memodifikasi pasar, perusahaan berusaha meningkatkan konsumsi produk. Ketika
memodifikasi produk, perusahaan mengubah beberapa karakteristik produk seperti
kualitas, fitur, atau gaya untuk menarik pengguna baru dan menginspirasi lebih
banyak penggunaan. Ketika memodifikasi bauran pemasaran, perusahaan berusaha
meningkatkan penjualan dengan mengubah satu atau lebih elemen bauran pemasaran.
Pertimbangan Tambahan Produk dan Jasa
Pemasar harus mempertimbangkan dua masalah tambahan
produk. Yang pertama adalah tanggung jawab sosial. Tanggung jawab ini meliputi
masalah kebijakan publik dan peraturan yang melibatkan tindakan meraih atau
membuang produk, perlindungan hak paten, kualitas dan keamanan produk, dan
jaminan produk. Masalah kedua yaitu melibatkan tantangan khusus yang dihadapi
pemasar produk dan jasa internasional. Pemasar internasional harus memutuskan
berapa banyak biaya yang diperlukan untuk menstandarkan atau menyesuaikan penawaran
mereka bagi pasar dunia.
2.
Daur
hidup produk
Daur hidup produk adalah perjalanan
penjualan dari suatu produk dalam masa hidupnya. Siklus hidup produk merupakan
suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif
suatu produk.
Daur kehidupan produk dapat dibagi ke dalam empat
tahap utama, yaitu :
1. Pengenalan
2. Pertumbuhan
3. Kedewasaan
4. Tahap penurunan
Kombinasi bauran pemasaran biasanya
juga akan berubah sejalan dengan pergeseran tahapan dalam siklus kehidupan
produknya. Beberapa alas an yang mendasari tentang hal ini adalah bahwa sikap
dan kebutuhan konsumen akan mengalami perubahan selama siklus berjalan.
Kebijakan produk mungkin saja diarahkan para target pasar yang berbeda karena
perbedaan tahap yang dilalui juga berbeda, ini berakibat bentuk persaingan juga
akan mulai bergeser dari yang bersifat monopoli menuju pada situasi pasar yang
mengarah pada oligopoly.
Dalam kaitannya dengan penjualan
produk, perbedaan dalam siklus juga berarti ada perbedaan dalam orientasi
pencapaian target penjualan produk perusahaan. Pada umumnya target penjualan
rendah pada tahap perkenalan, kemudian meningkat pada tahap kedewasaan , dan
pada akhirnya menurun.
Karakteristik Tahap-Tahap Dalam Siklus Hidup Produk
Pada tiap tahap tersebut terdapat
peluang dan masalah yang berbeda-beda dalam kaitannya dengan strategi pemasaran
dan potensi laba. Dengan mengenali tahap di mana suatu produk sedang berada,
atau yang akan dituju, pihak manajemen dapat merumuskan rencana dan strategi
pemasaran yang tepat.
Selain karakteristik di atas, Daur
Hidup Produk juga memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
- Tidak setiap produk melalui semua tahapan. Beberapa produk bahkan ada yang tidak pernah melewati tahap perkenalan. Umumnya produk yang gagal memasuki semua tahapan ini adalah produk-produk yang berkaitan dengan teknologi dan mode (fad).
- Panjang suatu tahap Daur Hidup Produk untuk tiap produk sangat bervariasi. Product category memiliki Daur Hidup Produk yang paling lama, product form cenderung mengikuti pola Daur Hidup Produk standar (bentuk S), sedangkan merek memiliki Daur Hidup Produk yang paling pendek. Kenyataan membuktikan tidak semua produk memiliki Daur Hidup Produk yang berbentuk S, seperti yang disajikan di kebanyakan buku teks. Sementara itu, style life cycle mempunyai daur hidup yang panjang, sedangkan fad life cycle hanya berlangsung singkat.
- Daur Hidup Produk dapat diperpanjang dengan inovasi dan repositioning. Banyak contoh perusahaan-perusahaan yang berhasil memperpanjang Daur Hidup Produk produknya sehingga penjualannya tidak menurun tetapi malahan terus meningkat.
Gbr.siklus kehidupan produk
Langkah / Tahap Dalam Daur Hidup
Produk (Product Life Cycle)
1. Tahap Perkenalan / Introduction
Pada tahap ini produk baru lahir dan
belum ada target konsumen yang tahu sehingga dibutuhkan pengenalan produk
dengan berbagai cara kepada target pasar dengan berbagai cara.
Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi
penetapan harga dan kegiatan promosi. Strategi ini ada empat bentuk, yaitu :
Ø Rapid
Skimming Strategy
Strategi ini dilaksanakan dengan
jalan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit
sebanyak mungkin, serta dengan melakukan promosi yang gencar untuk meyakinkan
konsumen tentang kualitas produk walau harganya mahal. Cara ini biasanya
dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil
jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia
membayar pada harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial
serta ingin membangun preferensi pada mereknya.
Ø Slow
Skimming Strategy
Strategi dijalankan dengan
menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak
mungkin dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu tinggi.
Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen
mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan
pesaing potensial belum muncul.
Ø Rapid
Penetration Strategy
Strategi ini dilakukan dengan
menetapkan harga yang rendah dan promosi yang agresif. Tujuan dari strategi ini
adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan memperoleh pangsa pasar
yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum
mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat
indikasi persaingan potensial yang besar.
Ø Slow
Penetration Strategy
Strategi ini dijalankan dengan
menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh penerimaan yang besar dari
konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak membengkak.
Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat
luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga, dan
persaingan potensial sangat rendah.
2. Tahap Pertumbuhan / Growth
Ketika berada pada tahap tumbuh,
konsumen mulai mengenal produk yang perusahaan buat dengan jumlah penjualan dan
laba yang meningkat pesat dibarengi dengan promosi yang kuat. Akan semakin
banyak penjual dan distributor yang turut terlibat untuk ikut mengambil
keuntungan dari besarnya animo permintaan pasar. Tahap ini sendiri dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu rapid growth dan slow growth.
v Rapid
Growth
Tahap rapid growth ini ditandai
dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan dengan cepat karena produk
telah diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua produk baru dapat mencapai
tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang gagal di tahap awal. Namun
jika produk baru itu berhasil, sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka keadaan
ini akan menarik pesaing untuk memasuki industri tersebut dengan produk tiruan.
Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan terutama
untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan distribusi. Mutu produk
ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk menarik segmen pasar baru.
v Slow
Growth
Pada tahap ini penjualan masih
meningkat, namun dengan pertumbuhan yang semakin menurun. Sebagian besar pasar
telah dijangkau, karena produk perusahaan telah digunakan oleh mayoritas
konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai memperbarui produknya
agar dapat mempertahankan penjualannya. Pada umumnya dilakukan usaha modifikasi
produk dengan menyempurnakan model (style improvement) guna memantapkan posisi
produknya di pasar. Laba akan semakin sulit diperoleh perusahaan dan penyalur
karena persaingan harga akan cenderung menyebabkan penurunan harga. Pesaing
semakin banyak yang keluar dari pasar disebabkan oleh semakin berkurangnya
keuntungan/daya tarik industri.
3. Tahap Kedewasaan / Maturity
Tahap ini ditandai dengan
tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Normalnya tahap ini
merupakan tahap terlama dalam PLC.
Hal ini disebabkan pada tahap ini
pemenuhan inti
kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity.
kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity.
Penjualan dalam tahap ini sangat
sensitif terhadap perubahan perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga
untuk masing masing segmen diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya.
Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan. Tingkat pertama disebut
growth maturity, yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah. Dalam tingkat kedua, stable maturity, penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan perusahaan. Pada tingkat ketiga, decaying maturity, penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi.
growth maturity, yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah. Dalam tingkat kedua, stable maturity, penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan perusahaan. Pada tingkat ketiga, decaying maturity, penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi.
Ada dua strategi utama yang dapat diterapkan
pada tahap kedewasaan. Yang pertama adalah defensive strategy, yang
bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan menjaga kelompok
produk (product category) dari serangan produk substitusi. Bentuk strategi ini
adalah berupa modifikasi bauran pemasaran untuk memperoleh tambahan penjualan.
Strategi bertahan ini lebih menitikberatkan pada penekanan/pengurangan biaya
produksi dan menghilangkan kelemahan produk.
Strategi yang kedua adalah offensive
strategy, yang lebih menitikberatkan pada usaha perubahan untuk mencapai
tingkat yang lebih baik. Bentuk strategi ini dapat berupa modifikasi pasar,
yaitu dengan menggaet kelompok bukan pemakai (non-user), mengintensifkan
penawaran produk kepada non-user, dan merebut konsumen pesaing. Bentuk lain
dari strategi ofensif adalah modifikasi produk, yaitu mengubah karakteristik
produk sedemikian rupa sehingga semakin menarik konsumen saat ini untuk
membeli, dengan cara menawarkan manfaat baru dari suatu produk kepada konsumen
sekarang untuk mendorong pembelian yang lebih banyak dan pemakaian yang lebih
sering (usaha seperti ini sering disebut dengan product relaunching).
4. Tahap Penurunan / Decline
Pada kondisi decline produk
perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk beralih ke produk lain sehingga
jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang akan
menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati. Penurunan penjualan
ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk
substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri),
dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir
PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan
pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi
perusahaan.
Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :
- Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
- Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
- Mencari pasar baru.
- Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
- Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
- Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
- Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
Beberapa teknik atau cara untuk
memperpanjang daur hidup produk :
a. Meningkatkan Konsumsi dengan cara
membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai
manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk hasil maksimal gunakan pasta gigi
sepanjang bulu sikat, apa pun makannya minumnya teh botol sosro, memakai sampo
setiap hari membuat rambut sehat, dsb.
b. Mencari fungsi lain produk dari
biasanya. Contoh seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja tapi dapat dibuat
kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.
c. Memodifikasi produk agar tampil baru
dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran, ukuran, manfaat, dan lain
sebagainya. Contoh misal seperti produk unilever yang biasanya terus menerus
mengganti isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan segar.
d. Mencari target konsumen baru. Jika
pasar yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan untuk meningkatkan penjualan
maka dapat ditempuh jalan dengan cara membidik segmen pasar baru untuk dibujuk
untuk menjadi pelanggan. Contoh : rokok sampoerna hijau yang tadinya membidik
golongan menengah ke bawah kini mulai membidik golongan menengah ke atas untuk
memperluas segmen pasar.
Peranan Daur Hidup Produk dalam
Strategi Pemasaran
Daur hidup produk dapat memberikan
indikasi tentang perkembangan suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen.
Ukuran yang menunjukkan perkembangan tersebut adalah tingkat penjualan produk,
di samping juga tingkat keuntungan. Daur hidup produk yang dapat dilalui oleh
suatu produk secara normal meliputi empat tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap
pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan.
Atas dasar kondisi pada
masing-masing tahap tersebut perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang
sesuai. Perbedaan setiap tahap dalam daur hidup produk itu memerlukan strategi
pemasaran yang berbeda pula. Strategi pemasaran yang dikembangkan didasarkan
pada variabel bauran pemasaran dengan penekanan khusus pada salah satu variabel
tertentu. Pada tahap perkenalan lebih diutamakan promosi, pada tahap
pertumbuhan lebih diutamakan distribusi, pada tahap kedewasaan lebih diutamakan
harga, dan pada tahap penurunan lebih diutamakan pengurangan biaya.
3.STRATEGI PADA DAUR HIDUP PRODUK
Pengelolaan strategi siklus
hidup didasarkan kepada keempat tahapan siklus hidup produk, yakni:
(a)
tahap perkenalan
(b) tahap petumbuhan
(c)
tahap kedewasaan
(d)
tahap penurunan.
Karena siklus produk
menegaskan empat hal (Arman dkk), yaitu:
1)
Produk memiliki umur terbatas.
2)
Penjualan produk melalui berbagai tahap, masing-masing memberikan tantangan,
peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjual.
3)
Laba naik turun pada tahap yang berbeda selama siklus.
4)
Strategi, pendapatan, manufaktur, dan SDM yang berbeda tiap siklus.
Strategi
Pemasaran Tahap Perkenalan
Dalam
meluncurkan produk baru, manajemen pemasaran dapat membentuk suatu tingkat
tinggi atau rendah bagi setiap variabel pemasaran, seperti harga, promosi,
distribusi, dan mutu produk. Dalam hal harga dan promosi menurut Arman dkk
(2006), manajemen dapat melaksanakan satu dari empat strategi yang terdapat
dalam gambar 2.6, yaitu:
1.
Strategi
peluncuran cepat (rapid
skimming): Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan level
promosi tinggi. Strategi ini dapat diterima dengan asumsi sebagian besar pasar
potensial tidak menyadari produk itu, harga yang diminta, perusahaan menghadapi
persaingan potensial dan untuk membangun preferensi merk.
2.
Strategi
peluncuran lambat (slow
skimming): Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit
promosi. Strategi ini bila ukuran pasar terbatas, sebagian besar sadar tentang
produk itu, pembeli bersedia membayar harga tinggi, dan persaingan potensial
belum mengancam.
3.
Strategi
penetrasi cepat (rapid-penetration):
Peluncuran produk dengan harga rendah dan biaya promosi besar. Strategi ini
cocok digunakan jika pasar tidak menyadari kehadiran produk, sebagian pembeli
peka terhadap harga, terdapat persaingan potensial yang kuat, biaya produksi
menurun sejalan dengan skala produksi dan pengalaman.
4.
Strategi penetrasi lambat (slow-penetration):
Peluncuran produk dengan harga rendah dan promosi rendah. Strategi ini bila
pasar besar, mempunyai kesadaran yang tinggi tentang harga, dan terdapat
beberapa persaingan potensial.
Gambar
1. Empat Strategi Pemasaran dalam Tahap Perkenalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar