BAB 2
LINGKUNGAN PEMASARAN
1 PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMASARAN
Organisasi
beroperasi dalam lingkungan eksternal, yang memberi kesempatan ataupun ancaman
bagi organisasi itu. Lingkungan ekternal itu, sangat komplek, berubah dengan cepat dan tidak bisa dikontrol
oleh organisasi, tetapi sangat mempengaruhi organisasi dalam memberi pelayanan
kepada pelanggannya. Oleh karena itu sangat penting, bagi organisasi, untuk
mengetahui kondisi lingkungan ekternalnya, yang akan mempengaruhi keputusan
strategis yang diambil. Lingkungan eksternal sangat mempengaruhi strategi
pemasaran yang akan diambil. Oeganisasi yang sukses, akan mencari tahu, apa
yang terjadi di lingkungan eksternalnya, sehingga dapat secara aktif dan
responsif mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggannya.
Organisasi sebagai
sebuah system Organisasi adalah sebuah system, dimana
ada saling ketergantungan dan keterkaitan satu satu sama lain. Melalui
pendekatan system ini, suatu problem bisa dipecahkan dengan analisa input,
proses transformation, output, dan
feedback. Inputs dapat berupa tenaga
kerja (manusia), uang (modal), material, dan peralatan. Proses Transformation adalah proses mengubah input menjadi
output tertentu. Output adalah hasil
dari proses transformasi. Feedback atau umpan balik adalah masukan tentang
keadaan/status system.
Organisasi
juga dapat dilihat sebagai mesin yang
mengubah sumber daya input (tenaga kerja, uang, materials dan peralatan) yang
diperoleh dari lingkungan ekternal di luar organisasi, yang kemudian dirubah menjadi produk yang
lebih bernilai. Produk tersebut kemudian ditawarkan kepada konsumen sebagai
output perusahaan itu. Perusahaan secara terus menuerus harus memonitor dan
menyesuaikan dengan lingkungannya agar dapat survive. Perubahan-perubahan yang
terjadi di lingkungan eksternalnya, dapat dianggap sebagai ancaman ataupun
malah kesempatan. Perusahaan yang sukses akan mengidentifikasi. Menilai, serta
memberi respon terhadap kesempatan
ataupun tantangan yang muncul di lingkungannya.
2. lingkungan
pemasaran makro ( Pemasok, perantara, Pelanggan, pesaing)
Lingkungan Makro
Lingkungan
makro berada di luar system organisasi, tetapi
memiliki akibat atau pengaruh potensial terhadap organsisasi untuk
mencapai tujuan. Lingkungan itu terdiri dari : Persaingan, economic,
technological, political, legal, demographic, cultural, and ecosystem.
Organisasi, harus bertindak secara
aktif, jika melihat perubahan-perubahan yang terjhadi di lingkungan ekternalnya,
tentu sajatindakan yang diambil harus disesuaikan dengan target pasarnya. Jadi
organisasi tidak hanya sekedar bertindak reaktif saja, aalagi hanya melihat.
Lingkungan
Persaingan
Jika
perusahaan menerapkan konsep pemasaran, maka perusahaan harus bisa memberikan
nilai lebih dibandingkan pesaingnya.
Memiliki barang yang bagus saja tidak cukup jika pesaingnya juga menawarkan barang yang lebih bagus
lagi. Mustahil, sebuah perusahaan
menyusun strategis pemasaran yang baik, tanpa mengetahui dengan baik, kekuatan
dan kelemahan pesaingnya.
Ada tiga jenis
persaingan :
1. Persaingan
langsung, dimana perusahaan berkompetisi secara langsung dengan perusahaan lain
yang menawarkan barang yang sama kepada konsumen yang sama.
2. Persaingan antar produk subtitusi satu sama
lain.
3. Persaingan
antar perusahaan yang berkompetisi untuk
mendapatkan “consumer's purchasing power “(ex. entertainment).
Persaingan sempurna, dimana banyak
perusahaan, masing-masing menjual produk yang sama, tetapi tidak ada satu
perusahaan pun yang begitu kuat, yang dapat mempengaruhi perusahaan lainnya. Persaingan Monopolistik, dimana di
pasar ada banyak perusahaan yang menjual
oproduk yang yang memiliki defferensiasi. Oligopoli,
dimana
di pasar hanya ada beberapa perusahaan (satu/dua) yang bisa mempengharuhi
harga. MonopolI,
adalah pasar dimana hanya ada satu perusahaan yang sangat kuat dan
menguasai market share lebih dari 50 %.
3. Lingkungan
Pemasaran Makro ( demografi,ekonomi, teknologi, sosbud,dll)
Lingkungan ekonomi
Lingkungan
ekonomi, akan mempengaruhi kemampuan belanja konsumen, serta pola
pengeluarannya. Faktor yang termasuk dalamlingkungan ekonomi disini, yaitu :
Daur hidup ekonomi, Inflasi, tingkat pengangguran, tingkat suku bunga, dan
pendapatan. Perubahan-perubahan pada variabel-variabel tersebut akan
mempengaruhi secra langsung perusahaan.
Lingkungan
Teknologi
Lingkungan
teknologi berkaitan dengan teknologi baru, yang akan memunculkan produk baru,
pasar baru dan kesempatan baru. Perkembangan teknologi merupakan faktor
yang uncontrollable
yang paling bisa di kelola/diantisipasi oleh marketer. Organisasi harus
memiliki perhatian terhadap perkembangan teknologi yang ada agar bisa
memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan daya saing. Teknologi
memiliki effek yang cukup besar terhadap perubahan-perubahan gaya hidup, pola
konsumsi, serta perilaku ekonomi. Memiliki teknologi yang lebih unggul, berati
perusahaan memasuki babak baru dalam persaingan. Perusahaan dapat masuk ke
industri baru, atau malah menghancurkan pesaingnya. Perubahan teknologi
mendorong perusahaan merubah cara produksinya, harga, mendistribusikannya serta
mempromosikannya.
Lingkungan Politik dan Hukum
Perusahaan
beroperasi dalam lingkungan negara tertentu. Setiap negera memiliki regulasi tersendiri. Negara mempengaruhi
perusahaan dalam bentuk subsidi, tariff, kuota impor pajak. Lingkungan politik
ini cenderung membatasi gerak perusahaan.
Lingkungan
Demografi
Dari
Lingkungan marketer mengetahui siapa pelanggannya sekarang, siapa pelanggan
potensialnya, dimana saja mereka, berapa banyak biasanya mereka membeli dll. Demography merupakan ilmu yang
mempelajari populasi (orang) dilihat dari sisis jumlah, kepadatan, tempat
tinggal, umur, jenis kelamin, suku, pekerjaan, serta hal-hal lain yang
diperlukan. Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan demografi memiliki
dampak signifikan terhadap perusahaan. Perubahan-perubahan tersebut dapat
mendatangkan kesempatan ataupun malah ancaman. Ada beberapa trend utama yang
muncul dalam lingkungan demografi, anrtara lain : bertambahnya penduduk yang
besar, perubahan struktur usia, meningkatnya penduduk terdidik, serta munculnya
format keluarga baru.
Lingkungan
Budaya
Sosial/Budaya merupakan salah satu faktor eksternal
yang paling tidak bisa dikontrol oleh perusahaan. Sangat penting bagi marketer,
untuk mengetahui dan memiliki perhatian khusus terhadap budaya dimana
perusahaan beroperasi. Lingkungan budaya akan membentuk nilai-nilai sosial, persepsi, sikap serta perilaku seseorang. Perubahan
budaya/sosial berakibat pada perilaku konsumen, dus berakibat pula pada
penjualan.
Orang
dilahirkan dan hidup mempunyai banyak kebutuhan. Semakin dewasa kebutuhannya semakin
bertambah. Cara bagaimana seseorang mengkonsumsi, prioritas kebutuhan, dan bagaimana cara mereka untuk mencoba agar
memperoleh kepuasan dan cara mereka menikmatinya adalah merupakan fungsi dari
budaya yang melatar belakangi dan
membentuk mereka, perasaan dan refleksi dari akan gaya hidup mereka. Budaya itu
sendiri merupakan buatan manusia dan
bagian dari lingkungannya—sebagai kumpulan pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum, dan hal-hal lain yang
merupakan kebiasaan dari manusia sebagai bagian dari anggota masyarakat sosial.
Budaya adalah segala sesuatu yang dimiliki manusia, dipikir, dan dikerjakan sebagai anggota kelompoknya.
Karena
budaya merupakan pola design kelompok sosial dalam kehidupannya, maka hal ini
sangat penting dalam bidang pemasaran terutama pemasaran international. Karena
konsep marketing itu sendiri didsarkan pada keinginan untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan memperoleh
profit, maka sangat penting bagi seorang pemasar untuk mempelajari budaya dari target
marketnya. Dalam mendesign produk, melakukan promosi, dan semua aktivitas
pemasaran yang lain harus dapat diterima (sesuai dengan budaya local).
Seorang
pemasar harus mempunyai pandangan bahwa
pasar itu tidak statis tetapi pasar
selalu berubah. Pasar dan
perilaku pasar merupakan bagaian dari
budaya suatu daerah. Pasar selalu dinamis, tidak hanya karena adanya perubahan
ekonomi saja, tetapi juga karena adanya perubahan budaya.
Cultural Knowledge
Ada dua jenis pengetahuan tentang
budaya yaitu Factual Knowledge dan Interpretive Knowledge.
1.
Factual Knowledge
Hal ini biasanya sudah jelas dan
kelihatan. Harus kita pelajari perbedaan
arti dari warna, perbedaan selera, dan ciri-ciri lain dari budaya pribumi/local
yang dapat diantisipasi oleh seorang pemasar. Sebagai contoh umat Islam di
Indonesia berbeda dengan umat Islam di
Saudi Arabia dalam merayakan Idhul
fitri. Umat Islam di Indonesia dalam Idhul Fitri biasanya saling mengunjungi
dan melakukan ritual mudik dan suasananya biasanya sangat meriah
(lebih meriah dari pada hari raya Idhul Adha) sedangkan umat Islam di Saudi Arabia merayakan Idhul
Fitri tetapi tidak ada tradisi kunjung-mengunjungi apalagi mudik, dan mereka merayakan Idhul Adha dengan lebih meriah
2. Interpretive Knowledge
Pengetahuan Interpretive
(perkiraan/taksiran) ini membutuhkan kedalaman pandangan untuk melihat
ciri-ciri yang ada dalam budaya tertentu. Sehingga hal ini lebih banyak
berhubungan dengan perasaan. Dan
pengetahuan ini tergantung dari pengalaman maupun pengetahuan masa lalu. Tidak
jarang terjadi salah penafsiran jika ternyata cara pandang yang digunakan
adalah cara pandang negara asal. Semua interprestasi dari sebuah cultur
tertentu dapat diperlajari seorang marketer
dari publikasi massa yang beredar, tetapi jika kita ingin mengetahui dengan
pasti dan benar tentang suatu buadaya tertentu maka cara yang paling baik
adalah bergaul atau hidup dalam masyarakatnya selama jangka waktu tertentu.
Cara yang lain adalah mengadakan konsultasi dan kerja sama dengan seseorang
yang mempunyai latar belakang marketing dan mempunyai kemampuan dua bahasa.
Lingkungan
Ecosystem
Jika
membicarakan lingkungan ekosistem kita akan mengacu kepada lingkungan alam.
Hahl itu tidak salah. Yang dimaksud dengan lingkungan ekosistem disini adalah
lingkungan dan sumber daya alam yang digunakan sebagai input oleh marketer.
perhatian terhadap lingkungan fisik semakin meningkat akhir-akhir ini.
Perhatian terhadap penggunaan energi alternatif, isue tentang eco-labelling,
penggunaan material yang recyle, semakin meningkat akhir-akhir ini. Di beberapa negara (USA, eropa barat, sert japan) green marketing ini menjadi
perhatian utama.
Lingkungan Ekternal Micro
Lingkungan
mikro ekternal, merupakan bagian dari proses pemasaran perusahaan, tetapi
lingkungan itu ada diluar perusahaan. Lingkungan eksternal mikro terdiri dari
pasar, suplier, serta perantara pemasaran (marketing intermediari). Walaupun
lingkungan ini termasuk lingkungan eksternal, tetapi perusahaan bisa
mempengaruhi, dibandingkan dengan lingkungan makro eksternal.
Pasar
Perusahaan
harus selalu mengamati pasar yang ada agar bisa sealu menyesuaikan dengan
selera dan kemauan pasar. Pasar merupakan individu atau perusahaan lain yang
memiliki kebutuhan, uang, serta kemauan untuk membelanjakan uangnya. Tiap
target pasar memiliki kebutuhan tertentu. Sangat penting untuk mengetahui siapa
konsumennya, bagaimana mendapatkannya.
Pasar merupakan hal penting dalam semua keputusan pemasaran.
Pasar Konsumen adalah
individu atau rumah tangga yang membeli barang atau jasa untuk dikonsumsi
sendiri. Pasar Bisnis (Pasar Industri) merupakan
pasar dimana individu atau organisasi
yang membeli barang atau jasa untuk diprosess lebih lanjut atau
digunakan dalam proses produksinya. Pasar
Reseller, membeli barang dan jasa untukdijual kembali. Pasar Pemerintah, merupakan agen yang berfungsi mebeli
barang dan jasa untuk digunakan oleh pemerintah (untuk kepentingan umum). Pasar International, dimana pembelinya berasal dari negara lain.
Suppliers/Pemasok
Suppliers
merupakan individu atau organisasi yang
menyediakan sumber daya yang akan digunakan dalam proses produksi. Pemasar
harus mengamati ketersediaan, trend harga bahan baku (input). Jika terjadi
masalah antara perusahaan dan supliernya, maka akan berakibat negatif pada
perusahaan. Disisi lain, jika hubungan antara perusahaan dan suplier baik, akan
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Perantara
Pemasaran
Perantaraa
pemasaran merupakan bagian yang penting
sistem, yang akan membuat produk perusahaan sampai ke konsumennya. Perantara pemasaran bertugas "mengantarkan" produk dari
produsen ke konsumen. Sehingga perantara pemasaran ini merupakan bagian dari
proses distribusi. Termasuk juga
middlemen (wholesalers and retailers).
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar