UNIVERSITAS GUNADARMA
MATA KULIAH :
DASAR PEMASARAN
NAMA :
LIYAH LIYANA
NPM :
25213019
BAB 5
MENDESAIN
PRODUK, MEREK, KEMASAN DAN LAYANAN
1. ARTI PRODUK
Dalam
definisi luas, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasaran
untuk daya tarik, akusisi, penggunaan, atau komsumsi yang bisa memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya meliputi objek-objek fisik tetapi
juga jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau campuran entitas-entitas
ini. Jasa adalah produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan
yang dijual dan pada intinya tak berwujud, seperti perbankan, hotel, perencaan
pajak, dan jasa perbaikan rumah.
Menurut
William J. Stanton Pengertian
produk yang diterjemahkan oleh Rakhmat A. (1996:222). Produk menurut artinya
secara sempit, produk adalah sekumpulan atribut fisik secara nyata yang terkait
dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. Sedangkan secara umumnya,
produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang didalamnya
tercakup warna, harga, kemasan, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta
pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan
keinginannya.
Menurut H.
Djaslim Saladin, SE. Pengertian
produk dalam bukunya yang berjudul Unsur-unsur Inti Pemasaran dan
Manajemen Pemasaran (2003:45) : terbagi dalam beberapa pengertian,yaitu:
Pengertian Produk adalah :
a) Dalam pengertian sempitnya, produk adalah
sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia yang berwujud yang dihimpun dalam suatu
bentuk serupa dan yang telah dikenal.
b) Dalam pengertian secara luas, produk adalah
sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible)
yang didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise
pengecer, dan pelayanan yang diberikan konsumen dan pengecer yang dapat
diterima konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau
kebutuhan konsumen.
c) Secara umumnya, produk itu diartikan secara
ringkas sebagai segala sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau
keinginan manusia, baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Kesimpulan
dari suatu produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang
digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut memiliki
manfaat yang berbeda. Dapat dikatakan pelanggan dalam membeli barang tidak
hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya saja tetapi lebih dari itu. Pelanggan
tersebut tersedia untuk membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginannya.
2. PENGGOLONGAN PRODUK
Salah satu strategi untuk menentukan jadwal produksi
adalah membuat penggolongan produk. Pada umumnya penggolongan produk dibagi 3,
yaitu:
- Fast moving
- Medium moving
- Slow moving
Penggolongan
produk di atas mengacu pada tingkat pergerakan tiap produk yang dievaluasi pada
kurun waktu tertentu, misalnya setiap 6 bulan sekali. Dengan evaluasi berkala
itu maka kita akan tahu produk-produk apa saja yang frekuensi permintaannya
tinggi dalam kurun waktu 6 bulan.
Misalnya rata-rata hasil produksi produk X dalam 6 bulan terakhir adalah 2.000 pcs, produk Y 500 pcs dan produk Z 50 pcs. Dari angka tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa produk X (fast), produk Y (medium) dan produk Z (slow).
Setelah penggolongan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mengurutkan ketersediaan stok ketiga produk tersebut di gudang in proses atau gudang finish good. Produk yang menjadi prioritas produksi adalah yang kuantitas stok dibawah buffer stok yang telah ditetapkan.
Namun demikian jika buffer stok produk x, y dan z sama-sama berada di bawah jumlah buffer yang ditetapkan, kita sebaiknya mendahulukan produk x karena produk tersebut termasuk fast moving.
Misalnya rata-rata hasil produksi produk X dalam 6 bulan terakhir adalah 2.000 pcs, produk Y 500 pcs dan produk Z 50 pcs. Dari angka tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa produk X (fast), produk Y (medium) dan produk Z (slow).
Setelah penggolongan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mengurutkan ketersediaan stok ketiga produk tersebut di gudang in proses atau gudang finish good. Produk yang menjadi prioritas produksi adalah yang kuantitas stok dibawah buffer stok yang telah ditetapkan.
Namun demikian jika buffer stok produk x, y dan z sama-sama berada di bawah jumlah buffer yang ditetapkan, kita sebaiknya mendahulukan produk x karena produk tersebut termasuk fast moving.
3.Strategi dan Keputusan Merk dan Kemasan
Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan pemakainya. Produk tidak hanya terdiri dari barang
yang berwujud, tetapi definisi produk yang lebih luas meliputi objek fisik,
jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide atau campuran dari hal-hal
tersebut.
Atribut produk merupakan pengembangan produk dan jasa
memerlukan pendefinisian manfaat-manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat-manfaat
tersebut kemudian dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut
produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain.
MERK
Merk adalah nama, istilah, tanda, simbol,
desain, atau suatu kombinasi dari atribut-atribut produk yang dapat memberikan
identitas kepada suatu barang dan membedakan barang tersebut dengan barang yang
lainnya. Setiap barang memiliki merk yang berbeda-beda, begitu juga fungsi merk
bagi pembeli, produsen, maupun pedagang. Beberapa fungsi merk, yaitu:
v Bagi
Pembeli: sebagai dasar penentuan pilihan, jaminan kualitas, kepuasan
v Bagi
Produsen: sebagai identitas, promosional, membangun citra produk, dan mengendalikan
pasar
v Bagi
Pedagang: untuk pengendalian persediaan, prestos, dan kompetitif
v Strategi
pengembangan merk, yaitu:
·
Line extension/Perluasan lini produk
Strategi
ini menggunakan nama merk yang sudah ada ditambahkan variasi seperti
diubah ke dalam bentuk baru, ukuran kemasan yang berbeda, warna dan rasa yang
baru namun masih dengan nama merek yang sama.
·
Brand extension/Perluasan merk
Strategi
ini menggunakan nama merk yang sudah ada dikembangkan dan diperkenalkan untuk
meluncurkan produk baru atau produk modifikasi.
·
Multi brand/Aneka merk
Strategi
ini memperkenalkan banyak merk baru namun masih dalam kategori produk yang
sama.
·
New brand/Merk baru
Pada
strategi ini adalah meluncurkan merk yang benar-benar baru untuk kategori
produk yang baru juga bagi perusahaan.
KEMASAN
Menurut Kotler, Packaging merupakan
proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus
suatu produk. Fungsi dari kemasan, yaitu:
Ø Pelindung
isi (dari kerusakan, kehilangan, dsb)
Ø Kemudahan
menggunakan produk (alat pemegang, tidak tumpah)
Ø Pemakaian
ulang (dapat diisi kembali, untuk wadah lain)
Ø Daya
tarik (artistic, warna, atau desain)
Ø Identitas
(berkesan kokoh, lembut, atau mewah)
Ø Distribusi
(mudah disusun, dihitung, atau dipindahkan)
Ø Informasi
(informasi isi, pemakaian, kualitas)
Ø Pengembangan
(kemajuan teknologi, daur ulang)
Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan harus
memberikan keunikan atau ciri khas dari produk. Salah satunya yaitu kemasan
produk yang mempunyai peranan penting dalam penjualan. Dimana kemasan bukan
hanya sebagai pembungkus, tetapi juga bisa dijadikan sebagai salah satu alat
promosi efektif yang dapat memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk
perusahaan. Untuk itu dalam membuat kemasan harus dibuat sebagus mungkin. Salah
satu alasan konsumen tertarik membeli produk dikarenakan kemasan yang menarik.
Memang kemasan kini disadari oleh produsen bukan lagi
hanya memiliki fungsi melindungi dan membungkus produk. Persaingan produk yang
semakin ketat di pasar mengharuskan produsen untuk berfikir keras meningkatkan
fungsi kemasan untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melalui aspek
artistik, warna, grafis, bentuk maupun desainnya. Banyak konsumen yang membeli
secara sadar akan suatu produk karena tertarik pada suatu produk karena alasan
warna, bentuk dari kemasan. Belum lagi konsumen yang membeli karena impulse
buying, gara-gara menariknya desain, atau bentuk kemasan suatu produk. Sehingga
kemasan menjadi sangat efektif untuk mendorong konsumen membeli suatu produk.
Melalui kemasan produk, image produk juga dapat
dibentuk misalnya sebagai produk yang kokoh, awet, mewah atau tahan lama.
Sehingga konsumen akan memilih suatu produk karena sesuai syarat yang akan
dibeli misalnya produk yang tahan lama, tidak mudah rusak dan terjaga
kualitasnya. Konsumen seringkali membeli suatu produk tidak untuk segera
dikonsumsi tetapi untuk persediaan, sehingga ia membutuhkan produk yang
terlindungi secara baik isinya, dari kerusakan, berkurangnya isi dan pengaruh
cuaca. Dari sisi distribusi, kemasan juga memegang peranan penting karena
dengan kemasan produk akan mudah disusun, dihitung, ditangani dan disalurkan
secara lebih baik dan cepat. Kemudahan dalam distribusi menjadikan kemasan
didesain tertentu dan dengan ukuran yang mudah untuk dipindahkan dari suatu
tempat ke tempat lainnya.
4.KEPUTUSAN LAYANAN
Dulu pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan
ketahanan/durabilitas, keberwujudan, dan kegunaan ( konsumen atau industry).
Setiap produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai.
- Ketahanan (durabiliti).Pasar menggolongkan produk mejadi tiga kelompok menurut ketahanan dan keberwujudannya.
·
Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods)
adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa
penggunaan, seperti sabun dan bir.
·
Barang tahan lama (durable goods) adalah
barang-barang berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu lama, seperti
kulkas, pakaian, alat-alat mesin.
·
Jasa (services) adalah produk yang tidak berwujud,
tidak terpisahkan, bervariasi dan dapat musnah. Akibatnya jasa biasanya
memerlukan kendali kualitas, kredibilitas pemasok dan kemampuan adaptasi yang
lebih besar, misal salon potong rambut, nasihat hukum, dan perbaikan peralatan.
- Produk konsumen adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Pemasar biasanya menggolongkan produk dan jasa ini lebih jauh berdasarkan bagaimana cara konsumen membelinya. Produk konsumen meliputi :
·
Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product) adalah
produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan,
dengan usaha pembandingan dan pemebelian yang minimun. Contohnya : sabun, dan
makanan cepat saji
·
Produk belanja (shopping product) adalah produk
dan jasa konsumen yang lebih jarang dibeli dan pelanggan membandingkan
kecocokan, kualitas, harga, dan gaya produk secara cermat. Contohnya : perabot,
pakaian, mobil.
·
Produk khusus (specially product) adalah produk
dan jasa konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek di mana
sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembelian khusus.
Contohnya : merek dan tipe mobil tertentu, jasa dokter dan ahli hukum.
·
Produk yang tak dicari (unsought product)
adalah produk konsumen yang mungkin tidak dikenal konsumen atau produk yang
mungkin dikenal konsumen tetapi biasanya konsumen tidak berpikir untuk
membelinya. Contohnya : Asuransi jiwa, jasa praperencanaan pemakaman
- Produk industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan suatu bisnis. Misalnya bahan dan suku cadang, barang modal, layanan bisnis dan pasokan.
Perbedaan antara produk konsumen dengan produk
industri didasarkan pada tujuan untuk apa produk itu dibeli.
Diferensiasi produk
Agar
dapat dijadikan merek, produk harus didiferensiasikan. Produk fisik mempunyai
potensi deferensiasi yang beragam. Pada salah satu titik ekstrim, kita
menemukan produk yang memerlukan sedikit variasi; ayam, aspirin, dan baja.
Banyak
produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentuk, ukuran, atau struktur fisik
produk. Perhatian dari berbagai bentuk dapat diambil oleh produk, seperti
aspirin. Meskipun pada dasarnya aspirin adalah komoditas, aspirin dapat
didiferensiasikan berdasarkan jumlah dosis, bentuk, warna, lapisan, atau waktu
kerjanya. Dalam diferensiasi produk biasnya, produk ditawarkan berdasarkan :
- Fitur. Perusahaan dapat mengindentifikasi dan memilih fitur baru yang tepat dengan mensurvei pembeli terbaru dan dan kemudian menghitung perbandingan nilai pelanggan dengan biaya perusahaan untuk setiap fitur potensial. Untuk menghindari kelelahan fitur perusahaan juga harus cermat untuk memprioritaskan fitur-fitur yang tercakup dan menemukan cara yang jelas untuk memberikan informasi tentang bagaimana konsumen dapat menggunakan dan memanfaatkan fitur tersebut.
- Penyesuaian. Pemasar dapat mendiferensiasikan produk dengan menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan perorangan. Penyesuain massal adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan setiap pelanggan, untuk menyiapkan produk, jasa, program dan komunikasi bersifat massal yang dirancang secara individual
- Kualitas kinerja. Sebagian besar produk ditetapkan pada satu dari empat tingkat kinerja : rendah, rata-rata, tinggi atau unggul. Kualitas kinerja adalah tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi.
- Kualitas kesesuaian. Kualitas kesesuaian adalah tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan.
- Ketahanan. Ketahanan, ukuran umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau penuh tekanan merupakan atribut berharga untuk produk-produk tertentu.
- Keandalan. Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu.
- Gaya. Gaya menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli.
- Desain. Desain adalah totalitas fitur yang mempengaruhi rasa, tampilan, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Hubungan Produk dan Merek
Setiap
produk dapat dihubungkan dengan produk lain untuk memastikan bahwa perusahaan
menawarkan dan memasarkan kumpulan produk yang optimal.
Hirarki Produk
Hirarki
produk membentang dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu yang memuaskan
kebutuhan tersebut. Kita dapat mengindentifikasi 6 tingkat hirarki produk :
- Keluarga kebutuhan (need family), kebutuhan inti yang mendasari keberadaan keluarga produk, contohnya keamanan.
- Keluarga produk (product femeily), semua kelas produk yang dapat memuaskan kebutuhan inti dengan efektifitas yang masuk akal, contohnya : tabungan dan pengahasilan.
- Kelas Produk (product clas), keluarga produk yang di dalam keluarga produk yang dikenal memiliki fungsional tertentu yang koheren. Dikenal juga sebagai kategori produk, misalnya instrument keuangan.
- Lini Produk (product line), kelompok produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat karena mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama, atau masuk dalam kisaran harga tertentu, contohnya : asuransi jiwa.
- Jenis produk (product type), sekelompak barang di dalam lini produk yang berbagi satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk, contohnya asuransi jiwa berjangka.
- Barang (item), disebut juda unit penyimpanan stok. Uni yang berada dalam lini produk atau merek yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan, atau beberapa atribut lain, contohnya : asuransi jiwa berjangka yang dapat diperbaharui.
Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan Garansi
Sebagian
besar produk fisik harus dikemas dan diberi lebel. Banyak pemasar menyebut
pengemasan (packaging) sebagai P ke-lima, beserta harga (price),
produk (product), tempat (place), dan promosi (promotion).
Meskipun demikian, sebagian besar pemasar memerlukan pengemasan dan pelebelan
sebagai elemen strategi produk. Jaminan dan garansi juga dapat menjadi bagian
penting strategi produk, yang sering tampil dalam kemasan.
Pengemasan
Pengemasan
(packaging) didefinisikan sebagai semua kegiatan menrancang dan
memproduksi wadak untuk sebuah produk. Kemasan dapat mencapai sampai tiga
tingkat bahan. Misanya sebuah produk dikemas dalam botol (kemasan primer),
botol diletakkan dalam kotak kerdus (kemasan sekunder), di dalam kardus yang
bergelombang (kemasan pengiriman) yang berisi enam lusin.
Menurut
Soehardi Sigit kemasan adalah kegiatan penempatann produk ke dalam
wadah atau container, tempat isi atau sejenis yang terbuat dari timah,
kayu,kertas,gelas,besi,plastik,selulose transparan,kain, karton atau material
lainnya yang dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk disampaikan kepada
konsumen.
Kemasan
yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong
penjualan. Kemasan adalah bagian pertama yang dihadapi oleh pembeli dan mampu menarik
atau menyingkirkan pembeli. Kemasan juga mempengaruhi pengalaman produk
konsumen dikemudian hari. Beberapa factor mempeunyai kontribusi terhadap
semakin banyaknya penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran.
Dari perspektif perusahaan dan konsumen, kemasan harus
mencapai sejumlah tujuan :
- Mengindentifikasi merek.
- Mengekspresikan informasi deskriftif dan persuasive.
- Memfasilitasi transportasi dan perlindungan produk.
- Membantu penyimpanan di rumah.
- Membantu konsumsi produk.
“Kesimpulan kemasan adalah suatu kegiatan merancang
dan memproduksi bungkus suatu barang yang meliputi desain bungkus dan
pembuatan bungkus produk tersebut”
Pelabelan
Pengertian
Pelabelan Informasi tentang produk, pada umumnya tertera pada
apa yang disebut sebagai label. Menurut definisinya label adalah tulisan, tag,
gambar, atau deskripsi lain yang tertulis, dicetak, distensil, diukir, dihias,
atau dicantumkan dengan jalan apa pun, pemberian kesan yang melekat pada suatu
wadah atau pengemas. Ada juga definisi lain yang menyatakan bahwa
“pemberian kesan yang melekat pada atau termasuk di dalamnya menjadi bagian
dari atau menemani setiap makanan” termasuk dalam kriteria sebagai label
produk. Tujuan pelabelan secara garis besar adalah sebagai berikut:
1.
Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka kemasan.
2.
Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal-hal
yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut,terutama hal-hal
yang kasat mata atau tak diketahui secara fisik.
3.
Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produkyang
optimum.
4. Sarana periklanan bagi produsen.
5. memberi
‘rasa aman’ bagi konsumen.Mengingat label adalah alat penyampai informasi,
sudah selayaknya informasi yang termuat pada label adalah sebenar-benarnya dan
tidak menyesatkan. Hanyasaja, mengingat label juga berfungsi sebagai iklan,
disamping sudah menjadi sifatmanusia untuk mudah jatuh dalam kekhilafan dengan
berbuat “kecurangan” baikyang disengaja maupun yang tidak disengaja, maka perlu
dibuat rambu-rambu yangmengatur. Dengan adanya rambu-rambu ini diharpkan fungsi
label dalam memberi “rasa aman” pada konsumen dapat tercapai.
Pedoman Umum Pelabelan di Indonesia
Peraturan
pelabelan produk pangan olah di Indonesia diatur dalamperaturan Menteri
Kesehatan RI No. 79/Menkes/PER/III/1978. Dalam peraturantentang label dan
periklanan makanan ini diatur tentang tata cara pelabelan
sertaketentuan-ketentuan yang menyertainya. Peraturan ini telah dilengkapi
dengankeputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM)
No.02240/B/S/SK//VII/1991 yang diterbitkan pada tanggal 2 Juli 1996.Sesuai
dengan peraturan yang berlaku, label harus dapat memberikaninformasi yang tidak
menyesatkan mengenai sifat, bahan kandungan, asal, dayatahan, nilai ataupun
kegunaannya. Label dan periklanan harus jelas dan berisiketerangan yang lengkap
serta mudah dibaca. Untuk itu dalam peraturan-peraturantersebut, khususnya
dalam surat keputusan Dirjen POM. Dimuat tatacara terperinciyang perlu dipatuhi
oleh pembuat label.Bagi produk-produk pangan untuk tujuan ekspor, pelabelan
tentunya harus juga memperhatikan peraturan pelabelan yang berlaku di
negara tujuan ekspor.
Label
bisa berupa gantungan sederhana yang ditempelkan pada produk, atau gambar yang dirancang
secara rumit dan menjadi bagian dari kemasan. Lebel bisa membawa merek saja,
atau sejumlah besar informasi. Bahkan jika penjual memilih lebel sederhana, hukum
mungkin mensyaratkan lebih banyak.
Lebih melaksanakan beberapa fungsi :
- Label mengindentifikasi produk atau merek, misalnya nama suncist yang dilekatkan pada jeruk, dll.
- Label dapat mempromosikan produk melalui grafis yang menarik. Teknologi baru memungkinkan lebel dibungkus-susutkan 360 derajat untuk membungkus wadah dengan grafis yang terang dan mengakomodasi informasi produk yang lebih banyak pada konsumen, mengganti lebel kertas yang dilekatkan pada kaleng dan botol.
Jaminan dan Garansi
Semua
penjual bertanggung jawab secara hokum untuk memenuhi harapan normal atau
rasional pembeli. Jaminan (warrenties) adalah pernyataan resmi
kinerja produk yang diharapkan oleh produsen. Produk dengan jaminan dapat
dikembalikan kepada produsen atau dibawa ke pusat perbaikan untuk diperbaiki,
diganti, atau dikembalikan uangnya. Baik tertulis maupun tersirat, jaminan
tunduk pada hokum.
Keputusan Produk dan Jasa
Pemasar
membuat keputusan produk dan jasa pada tiga tingkatan : keputusan produk dan
jasa individual, keputusan lini produk, dan keputusan bauran produk.
- Keputusan produk dan jasa individual melibatkan atribut produk, penetapan merek, kemasan, pelabelan, dan pelayanan pendukung produk. Keputusan suatu produk melibatkan kualitas produk, fitur, serta gaya dan desain. Keputusan penetapan merek meliputi pemilihan nama
merek
dan pengembangan strategi merek. Kemasan memberikan manfaat kunci, seperti
perlindungan, ekonomi, kenyamanan, dan promosi. Keputusan kemasan sering
meliputi desain label, yang menunjukkan, menggambarkan, dan mungkin
mempromosikan produk. Perusahaan juga mengembangkan jasa pendukung produk yang
meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan serta perlindungan terhadap
pesaing.
- Keputusan lini produk. Sebagian besar perusahaan menghasilkan satu lini produk dari pada satu produk tunggal. Lini produk adalah sekelompok produk yang berhubungan dalam fungsi, kebutuhan pembelian pelanggan, atau saluran distribusi. Perluasan lini melibatkan perluasan lini ke bawah, ke atas, atau kedua arah untuk mengisi celah yang bisa diisi oleh pesaing. Sebaliknya, pengisian lini menambahkan barang di dalam kisaran lini yang ada. Semua lini produk dan barang yang ditawarkan kepada pelanggan oleh penjual tertentu membentuk bauran produk.
- Keputusan bauran produk dapat dijelaskan melalui empat dimensi yaitu lebar, panjang, kedalaman, dan konsistensi. Dimensi ini untuk mengembangkan strategi produk perusahaan.
Strategi Penetapan Merek :
Membangun Merek yang Kuat
Beberapa
analisi memandang merek sebagai aset pemasaran perusahaan yang utama. Merek
lebih dari sekedar nama dan lambang merek membentuk segala arti produk atau
jasa bagi konsumen. Ekuitas merek adalah pengaruh diferensial positif bahwa
mengenal nama merek akan membuat pelanggan merespons produk atau jasa. Merek
dengan ekuitas merek yang kuat adalah aset yang sangat berharga.
Dalam
membangun merek, perusahaan harus membuat keputusan tentang postioning merek,
pemilihan nama merek, sponsr merek, dan pengembangan merek. Positioning merek
yang paling kuat membentuk kepercayaan dan nilai konsumen yang kuat. Pemilihan
nama merek melibatkan penemuan nama merek terbaik berdasarkan tinjauan seksama
manfaat produk, pasar sasaran, dan strategi pemasaran yang diajukan. Produsen
mempunyai empat pilihan sponsor merek yaitu produsen bisa meluncurkan merek
produsen (atau merek nasional), menjual kepada penjual perantara yang
menggunakan merek pribadi, memasarkan merek berlisensi, atau menggabungkan
kekuatan lain untuk co-branding produk. Perusahaan juga mempunyai empat pilihan
ketika perusahaan mengembangkan merek. Perusahaan dapat memperkenalkan
perluasan lini, perluasan merek, multimerek, atau merek baru.
5. Produk individual dan lini produk
Analisis Lini Produk
Manajer lini produk harus mengetahui penjualan dan laba tiap unit produk
dalam lininya untuk menentukan unit produk mana yang akan dikembangkan,
dipertahankan, dikurangi atau dihentikan. Mereka juga perlu memahami profil
pasar tiap produk.
Penjualan dan Laba Lini Produk
Penjualan yang sangat terpusat pada sejumlah unit kecil produk menunjukkan
kerentanan lini tersebut. Unit-unit tersebut harus diawasi dan dilindungi
secara cermat. Manajer lini produk dapat mempertimbangkan untuk melepas unit
produk yang penjualan dan labanya rendah kecuali jika unit produk itu mempunyai
potensi besar untuk tumbuh.
Profil Pasar
Manajer lini produk juga harus menganalisis bagaimana posisi lini produknya
terhadap lini produk pesaing. Untuk itu manajer lini harus membuat peta produk
yang berguna untuk merancang strategi pemasaran lini produk. Peta itu
menunjukkan unit produk pesaing yang menyaingi produk perusahaannya. Manfaat
lainnya dari peta produk tersebut adalah dapat untuk mengidentifkasi segmen
pasar. Setelah melaksanakan analisis
lini produk, manejer lini produk harus mempertimbangkan keputusan tentang
panjang lini produk, modernisasi lini, keistimewaan lini dan pemangkasan lini.
sangat membentu kerjaan saya
BalasHapustrima kasih
Wah lengkap sekali materi tentang produk dan kemasannya , terimakasih sudah berbagi.
BalasHapusuntuk daftar pustaka dari kutipan "Menurut William J. Stanton Pengertian produk yang diterjemahkan oleh Rakhmat A. (1996:222)."
BalasHapusbisa dishare kak liyah liyana? terimakasih