Rabu, 07 Mei 2014

bab 5 MENDESAIN PRODUK , MERK, KEMASAN DAN LAYANAN



UNIVERSITAS GUNADARMA

MATA KULIAH       : DASAR PEMASARAN
NAMA                       : LIYAH LIYANA
NPM                          : 25213019



BAB 5
MENDESAIN PRODUK, MEREK, KEMASAN DAN LAYANAN










1. ARTI PRODUK
Dalam definisi luas, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasaran untuk daya tarik, akusisi, penggunaan, atau komsumsi yang bisa memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya meliputi objek-objek fisik tetapi juga jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau campuran entitas-entitas ini. Jasa adalah produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang dijual dan pada intinya tak berwujud, seperti perbankan, hotel, perencaan pajak, dan jasa perbaikan rumah.
Menurut William J. Stanton Pengertian produk yang diterjemahkan oleh Rakhmat A. (1996:222). Produk menurut artinya secara sempit, produk adalah sekumpulan atribut fisik secara nyata yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. Sedangkan secara umumnya, produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang didalamnya tercakup warna, harga, kemasan, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.
Menurut H. Djaslim Saladin, SE. Pengertian produk  dalam bukunya yang berjudul Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran (2003:45) : terbagi dalam beberapa pengertian,yaitu: Pengertian Produk adalah :
a)    Dalam pengertian sempitnya, produk adalah sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia yang berwujud yang dihimpun dalam suatu bentuk serupa dan yang telah dikenal.
b)    Dalam pengertian secara luas, produk adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) yang didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan yang diberikan konsumen dan pengecer yang dapat diterima konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen.
c)     Secara umumnya, produk itu diartikan secara ringkas sebagai segala sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Kesimpulan  dari suatu produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda. Dapat dikatakan pelanggan dalam membeli barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya saja tetapi lebih dari itu. Pelanggan tersebut tersedia untuk membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
2. PENGGOLONGAN  PRODUK
Salah satu strategi untuk menentukan jadwal produksi adalah membuat penggolongan produk. Pada umumnya penggolongan produk dibagi 3, yaitu:
  1. Fast moving
  2. Medium moving
  3. Slow moving
Penggolongan produk di atas mengacu pada tingkat pergerakan tiap produk yang dievaluasi pada kurun waktu tertentu, misalnya setiap 6 bulan sekali. Dengan evaluasi berkala itu maka kita akan tahu produk-produk apa saja yang frekuensi permintaannya tinggi dalam kurun waktu 6 bulan.

Misalnya rata-rata hasil produksi produk X dalam 6 bulan terakhir adalah 2.000 pcs, produk Y 500 pcs dan produk Z 50 pcs. Dari angka tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa produk X (fast), produk Y (medium) dan produk Z (slow).

Setelah penggolongan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mengurutkan ketersediaan stok ketiga produk tersebut di gudang in proses atau gudang finish good. Produk yang menjadi prioritas produksi adalah yang kuantitas stok dibawah buffer stok yang telah ditetapkan.

Namun demikian jika buffer stok produk x, y dan z sama-sama berada di bawah jumlah buffer yang ditetapkan, kita sebaiknya mendahulukan produk x karena produk tersebut termasuk fast moving.
3.Strategi dan Keputusan Merk dan Kemasan
Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya. Produk tidak hanya terdiri dari barang yang berwujud, tetapi definisi produk yang lebih luas meliputi objek fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide atau campuran dari hal-hal tersebut.
Atribut produk merupakan pengembangan produk dan jasa memerlukan pendefinisian manfaat-manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat-manfaat tersebut kemudian dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain.

MERK
Merk  adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau suatu kombinasi dari atribut-atribut produk yang dapat memberikan identitas kepada suatu barang dan membedakan barang tersebut dengan barang yang lainnya. Setiap barang memiliki merk yang berbeda-beda, begitu juga fungsi merk bagi pembeli, produsen, maupun pedagang. Beberapa fungsi merk, yaitu:
v Bagi Pembeli: sebagai dasar penentuan pilihan, jaminan kualitas, kepuasan
v Bagi Produsen: sebagai identitas, promosional, membangun citra produk, dan mengendalikan pasar
v Bagi Pedagang: untuk pengendalian persediaan, prestos, dan kompetitif
v Strategi pengembangan merk, yaitu:
·       Line extension/Perluasan lini produk
Strategi ini menggunakan nama merk yang sudah ada ditambahkan variasi seperti  diubah ke dalam bentuk baru, ukuran kemasan yang berbeda, warna dan rasa yang baru namun masih dengan nama merek yang sama.
·       Brand extension/Perluasan merk
Strategi ini menggunakan nama merk yang sudah ada dikembangkan dan diperkenalkan untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi.
·       Multi brand/Aneka merk
Strategi ini memperkenalkan banyak merk baru namun masih dalam kategori produk yang sama.
·       New brand/Merk baru
Pada strategi ini adalah meluncurkan merk yang benar-benar baru untuk kategori produk yang baru juga bagi perusahaan.

KEMASAN
Menurut Kotler,  Packaging merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus suatu produk. Fungsi dari kemasan, yaitu:
Ø    Pelindung isi (dari kerusakan, kehilangan, dsb)
Ø    Kemudahan menggunakan produk (alat pemegang, tidak tumpah)
Ø    Pemakaian ulang (dapat diisi kembali, untuk wadah lain)
Ø  Daya tarik (artistic, warna, atau desain)
Ø  Identitas (berkesan kokoh, lembut, atau mewah)
Ø  Distribusi (mudah disusun, dihitung, atau dipindahkan)
Ø  Informasi (informasi isi, pemakaian, kualitas)
Ø  Pengembangan (kemajuan teknologi, daur ulang)
Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan harus memberikan keunikan atau ciri khas dari produk. Salah satunya yaitu kemasan produk yang mempunyai peranan penting dalam penjualan. Dimana kemasan bukan hanya sebagai pembungkus, tetapi juga bisa dijadikan sebagai salah satu alat promosi efektif yang dapat memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk perusahaan. Untuk itu dalam membuat kemasan harus dibuat sebagus mungkin. Salah satu alasan konsumen tertarik membeli produk dikarenakan kemasan yang menarik.
Memang kemasan kini disadari oleh produsen bukan lagi hanya memiliki fungsi melindungi dan membungkus produk. Persaingan produk yang semakin ketat di pasar mengharuskan produsen untuk berfikir keras meningkatkan fungsi kemasan untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melalui aspek artistik, warna, grafis, bentuk maupun desainnya. Banyak konsumen yang membeli secara sadar akan suatu produk karena tertarik pada suatu produk karena alasan warna, bentuk dari kemasan. Belum lagi konsumen yang membeli karena impulse buying, gara-gara menariknya desain, atau bentuk kemasan suatu produk. Sehingga kemasan menjadi sangat efektif untuk mendorong konsumen membeli suatu produk.
Melalui kemasan produk, image produk juga dapat dibentuk misalnya  sebagai produk yang kokoh, awet, mewah atau tahan lama. Sehingga konsumen akan memilih suatu produk karena sesuai syarat yang akan dibeli misalnya produk yang tahan lama, tidak mudah rusak dan terjaga kualitasnya. Konsumen seringkali membeli suatu produk tidak untuk segera dikonsumsi tetapi untuk persediaan, sehingga ia membutuhkan produk yang terlindungi secara baik isinya, dari kerusakan, berkurangnya isi dan pengaruh cuaca. Dari sisi distribusi, kemasan juga memegang peranan penting karena dengan kemasan produk akan mudah disusun, dihitung, ditangani dan disalurkan secara lebih baik dan cepat. Kemudahan dalam distribusi menjadikan kemasan didesain tertentu dan dengan ukuran yang mudah untuk dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya.

4.KEPUTUSAN LAYANAN
Dulu pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ketahanan/durabilitas, keberwujudan, dan kegunaan ( konsumen atau industry). Setiap produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai.
  1. Ketahanan (durabiliti).Pasar menggolongkan produk mejadi tiga kelompok menurut ketahanan dan keberwujudannya.
·        Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa penggunaan, seperti sabun dan bir.
·        Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu lama, seperti kulkas, pakaian, alat-alat mesin.
·        Jasa (services) adalah produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, bervariasi dan dapat musnah. Akibatnya jasa biasanya memerlukan kendali kualitas, kredibilitas pemasok dan kemampuan adaptasi yang lebih besar, misal salon potong rambut, nasihat hukum, dan perbaikan peralatan.
  1. Produk konsumen adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Pemasar biasanya menggolongkan produk dan jasa ini lebih jauh berdasarkan bagaimana cara konsumen membelinya. Produk konsumen meliputi :
·        Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product) adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha pembandingan dan pemebelian yang minimun. Contohnya : sabun, dan makanan cepat saji
·        Produk belanja (shopping product) adalah produk dan jasa konsumen yang lebih jarang dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya produk secara cermat. Contohnya : perabot, pakaian, mobil.
·        Produk khusus (specially product) adalah produk dan jasa konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek di mana sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contohnya : merek dan tipe mobil tertentu, jasa dokter dan ahli hukum.
·        Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk konsumen yang mungkin tidak dikenal konsumen atau produk yang mungkin dikenal konsumen tetapi biasanya konsumen tidak berpikir untuk membelinya. Contohnya : Asuransi jiwa, jasa praperencanaan pemakaman
  1. Produk industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan suatu bisnis. Misalnya bahan dan suku cadang, barang modal, layanan bisnis dan pasokan.
Perbedaan antara produk konsumen dengan produk industri didasarkan pada tujuan untuk apa produk itu dibeli.
Diferensiasi produk
Agar dapat dijadikan merek, produk harus didiferensiasikan. Produk fisik mempunyai potensi deferensiasi yang beragam. Pada salah satu titik ekstrim, kita menemukan produk yang memerlukan sedikit variasi; ayam, aspirin, dan baja.
Banyak produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentuk, ukuran, atau struktur fisik produk. Perhatian dari berbagai bentuk dapat diambil oleh produk, seperti aspirin. Meskipun pada dasarnya aspirin adalah komoditas, aspirin dapat didiferensiasikan berdasarkan jumlah dosis, bentuk, warna, lapisan, atau waktu kerjanya. Dalam diferensiasi produk biasnya, produk ditawarkan berdasarkan :
  • Fitur. Perusahaan dapat mengindentifikasi dan memilih fitur baru yang tepat dengan mensurvei pembeli terbaru dan dan kemudian menghitung perbandingan nilai pelanggan dengan biaya perusahaan untuk setiap fitur potensial. Untuk menghindari kelelahan fitur perusahaan juga harus cermat untuk memprioritaskan fitur-fitur yang tercakup dan menemukan cara yang jelas untuk memberikan informasi tentang bagaimana konsumen dapat menggunakan dan memanfaatkan fitur tersebut.
  • Penyesuaian. Pemasar dapat mendiferensiasikan produk dengan menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan perorangan. Penyesuain massal adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan setiap pelanggan, untuk menyiapkan produk, jasa, program dan komunikasi bersifat massal yang dirancang secara individual
  • Kualitas kinerja. Sebagian besar produk ditetapkan pada satu dari empat tingkat kinerja : rendah, rata-rata, tinggi atau unggul. Kualitas kinerja adalah tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi.
  • Kualitas kesesuaian. Kualitas kesesuaian adalah tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan.
  • Ketahanan. Ketahanan, ukuran umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau penuh tekanan merupakan atribut berharga untuk produk-produk tertentu.
  • Keandalan. Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu.
  • Gaya. Gaya menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli.
  • Desain. Desain adalah totalitas fitur yang mempengaruhi rasa, tampilan, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Hubungan Produk dan Merek
Setiap produk dapat dihubungkan dengan produk lain untuk memastikan bahwa perusahaan menawarkan dan memasarkan kumpulan produk yang optimal.
Hirarki Produk
Hirarki produk membentang dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu yang memuaskan kebutuhan tersebut. Kita dapat mengindentifikasi 6 tingkat hirarki produk :
  1. Keluarga kebutuhan (need family), kebutuhan inti yang mendasari keberadaan keluarga produk, contohnya keamanan.
  2. Keluarga produk (product femeily), semua kelas produk yang dapat memuaskan kebutuhan inti dengan efektifitas yang masuk akal, contohnya : tabungan dan pengahasilan.
  3. Kelas Produk (product clas), keluarga produk yang di dalam keluarga produk yang dikenal memiliki fungsional tertentu yang koheren. Dikenal juga sebagai kategori produk, misalnya instrument keuangan.
  4. Lini Produk (product line), kelompok produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat karena mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama, atau masuk dalam kisaran harga tertentu, contohnya : asuransi jiwa.
  5. Jenis produk (product type), sekelompak barang di dalam lini produk yang berbagi satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk, contohnya asuransi jiwa berjangka.
  6. Barang (item), disebut juda unit penyimpanan stok. Uni yang berada dalam lini produk atau merek yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan, atau beberapa atribut lain, contohnya : asuransi jiwa berjangka yang dapat diperbaharui.
Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan Garansi
Sebagian besar produk fisik harus dikemas dan diberi lebel. Banyak pemasar menyebut pengemasan (packaging) sebagai P ke-lima, beserta harga (price), produk (product), tempat (place), dan promosi (promotion). Meskipun demikian, sebagian besar pemasar memerlukan pengemasan dan pelebelan sebagai elemen strategi produk. Jaminan dan garansi juga dapat menjadi bagian penting strategi produk, yang sering tampil dalam kemasan.
Pengemasan
Pengemasan (packaging) didefinisikan sebagai semua kegiatan menrancang dan memproduksi wadak untuk sebuah produk. Kemasan dapat mencapai sampai tiga tingkat bahan. Misanya sebuah produk dikemas dalam botol (kemasan primer), botol diletakkan dalam kotak kerdus (kemasan sekunder), di dalam kardus yang bergelombang (kemasan pengiriman) yang berisi enam lusin.
Menurut Soehardi Sigit kemasan adalah kegiatan penempatann produk ke dalam wadah atau container, tempat isi atau sejenis yang terbuat dari timah, kayu,kertas,gelas,besi,plastik,selulose transparan,kain, karton atau material lainnya yang dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk disampaikan kepada konsumen.
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama yang dihadapi oleh pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Kemasan juga mempengaruhi pengalaman produk konsumen dikemudian hari. Beberapa factor mempeunyai kontribusi terhadap semakin banyaknya penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran.
Dari perspektif perusahaan dan konsumen, kemasan harus mencapai sejumlah tujuan :
  • Mengindentifikasi merek.
  • Mengekspresikan informasi deskriftif dan persuasive.
  • Memfasilitasi transportasi dan perlindungan produk.
  • Membantu penyimpanan di rumah.
  • Membantu konsumsi produk.
“Kesimpulan kemasan adalah suatu kegiatan merancang dan memproduksi bungkus suatu barang yang meliputi desain bungkus dan pembuatan bungkus produk tersebut”
Pelabelan
Pengertian Pelabelan Informasi tentang produk, pada umumnya tertera pada apa yang disebut sebagai label. Menurut definisinya label adalah tulisan, tag, gambar, atau deskripsi lain yang tertulis, dicetak, distensil, diukir, dihias, atau dicantumkan dengan jalan apa pun, pemberian kesan yang melekat pada suatu wadah atau pengemas. Ada juga definisi lain yang menyatakan bahwa “pemberian kesan yang melekat pada atau termasuk di dalamnya menjadi bagian dari atau menemani setiap makanan” termasuk dalam kriteria sebagai label produk. Tujuan pelabelan secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka kemasan.
2. Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut,terutama hal-hal yang kasat mata atau tak diketahui secara fisik.
3. Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produkyang optimum.
4. Sarana periklanan bagi produsen.
5. memberi ‘rasa aman’ bagi konsumen.Mengingat label adalah alat penyampai informasi, sudah selayaknya informasi yang termuat pada label adalah sebenar-benarnya dan tidak menyesatkan. Hanyasaja, mengingat label juga berfungsi sebagai iklan, disamping sudah menjadi sifatmanusia untuk mudah jatuh dalam kekhilafan dengan berbuat “kecurangan” baikyang disengaja maupun yang tidak disengaja, maka perlu dibuat rambu-rambu yangmengatur. Dengan adanya rambu-rambu ini diharpkan fungsi label dalam memberi “rasa aman” pada konsumen dapat tercapai.
Pedoman Umum Pelabelan di Indonesia
Peraturan pelabelan produk pangan olah di Indonesia diatur dalamperaturan Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/PER/III/1978. Dalam peraturantentang label dan periklanan makanan ini diatur tentang tata cara pelabelan sertaketentuan-ketentuan yang menyertainya. Peraturan ini telah dilengkapi dengankeputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM) No.02240/B/S/SK//VII/1991 yang diterbitkan pada tanggal 2 Juli 1996.Sesuai dengan peraturan yang berlaku, label harus dapat memberikaninformasi yang tidak menyesatkan mengenai sifat, bahan kandungan, asal, dayatahan, nilai ataupun kegunaannya. Label dan periklanan harus jelas dan berisiketerangan yang lengkap serta mudah dibaca. Untuk itu dalam peraturan-peraturantersebut, khususnya dalam surat keputusan Dirjen POM. Dimuat tatacara terperinciyang perlu dipatuhi oleh pembuat label.Bagi produk-produk pangan untuk tujuan ekspor, pelabelan tentunya harus juga memperhatikan peraturan pelabelan yang berlaku di negara tujuan ekspor.
Label bisa berupa gantungan sederhana yang ditempelkan pada produk, atau gambar yang dirancang secara rumit dan menjadi bagian dari kemasan. Lebel bisa membawa merek saja, atau sejumlah besar informasi. Bahkan jika penjual memilih lebel sederhana, hukum mungkin mensyaratkan lebih banyak.
Lebih melaksanakan beberapa fungsi :
  • Label mengindentifikasi produk atau merek, misalnya nama suncist yang dilekatkan pada jeruk, dll.
  • Label dapat mempromosikan produk melalui grafis yang menarik. Teknologi baru memungkinkan lebel dibungkus-susutkan 360 derajat untuk membungkus wadah dengan grafis yang terang dan mengakomodasi informasi produk yang lebih banyak pada konsumen, mengganti lebel kertas yang dilekatkan pada kaleng dan botol.
Jaminan dan Garansi
Semua penjual bertanggung jawab secara hokum untuk memenuhi harapan normal atau rasional pembeli. Jaminan (warrenties) adalah pernyataan resmi kinerja produk yang diharapkan oleh produsen. Produk dengan jaminan dapat dikembalikan kepada produsen atau dibawa ke pusat perbaikan untuk diperbaiki, diganti, atau dikembalikan uangnya. Baik tertulis maupun tersirat, jaminan tunduk pada hokum.
Keputusan Produk dan Jasa
Pemasar membuat keputusan produk dan jasa pada tiga tingkatan : keputusan produk dan jasa individual, keputusan lini produk, dan keputusan bauran produk.
  • Keputusan produk dan jasa individual melibatkan atribut produk, penetapan merek, kemasan, pelabelan, dan pelayanan pendukung produk. Keputusan suatu produk melibatkan kualitas produk, fitur, serta gaya dan desain. Keputusan penetapan merek meliputi pemilihan nama
merek dan pengembangan strategi merek. Kemasan memberikan manfaat kunci, seperti perlindungan, ekonomi, kenyamanan, dan promosi. Keputusan kemasan sering meliputi desain label, yang menunjukkan, menggambarkan, dan mungkin mempromosikan produk. Perusahaan juga mengembangkan jasa pendukung produk yang meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan serta perlindungan terhadap pesaing.
  • Keputusan lini produk. Sebagian besar perusahaan menghasilkan satu lini produk dari pada satu produk tunggal. Lini produk adalah sekelompok produk yang berhubungan dalam fungsi, kebutuhan pembelian pelanggan, atau saluran distribusi. Perluasan lini melibatkan perluasan lini ke bawah, ke atas, atau kedua arah untuk mengisi celah yang bisa diisi oleh pesaing. Sebaliknya, pengisian lini menambahkan barang di dalam kisaran lini yang ada. Semua lini produk dan barang yang ditawarkan kepada pelanggan oleh penjual tertentu membentuk bauran produk.
  • Keputusan bauran produk dapat dijelaskan melalui empat dimensi yaitu lebar, panjang, kedalaman, dan konsistensi. Dimensi ini untuk mengembangkan strategi produk perusahaan.
Strategi Penetapan Merek :
Membangun Merek yang Kuat
Beberapa analisi memandang merek sebagai aset pemasaran perusahaan yang utama. Merek lebih dari sekedar nama dan lambang merek membentuk segala arti produk atau jasa bagi konsumen. Ekuitas merek adalah pengaruh diferensial positif bahwa mengenal nama merek akan membuat pelanggan merespons produk atau jasa. Merek dengan ekuitas merek yang kuat adalah aset yang sangat berharga.
Dalam membangun merek, perusahaan harus membuat keputusan tentang postioning merek, pemilihan nama merek, sponsr merek, dan pengembangan merek. Positioning merek yang paling kuat membentuk kepercayaan dan nilai konsumen yang kuat. Pemilihan nama merek melibatkan penemuan nama merek terbaik berdasarkan tinjauan seksama manfaat produk, pasar sasaran, dan strategi pemasaran yang diajukan. Produsen mempunyai empat pilihan sponsor merek yaitu produsen bisa meluncurkan merek produsen (atau merek nasional), menjual kepada penjual perantara yang menggunakan merek pribadi, memasarkan merek berlisensi, atau menggabungkan kekuatan lain untuk co-branding produk. Perusahaan juga mempunyai empat pilihan ketika perusahaan mengembangkan merek. Perusahaan dapat memperkenalkan perluasan lini, perluasan merek, multimerek, atau merek baru.
5. Produk individual dan lini produk
Analisis Lini Produk
Manajer lini produk harus mengetahui penjualan dan laba tiap unit produk dalam lininya untuk menentukan unit produk mana yang akan dikembangkan, dipertahankan, dikurangi atau dihentikan. Mereka juga perlu memahami profil pasar tiap produk.

Penjualan dan Laba Lini Produk
Penjualan yang sangat terpusat pada sejumlah unit kecil produk menunjukkan kerentanan lini tersebut. Unit-unit tersebut harus diawasi dan dilindungi secara cermat. Manajer lini produk dapat mempertimbangkan untuk melepas unit produk yang penjualan dan labanya rendah kecuali jika unit produk itu mempunyai potensi besar untuk tumbuh.

Profil Pasar
Manajer lini produk juga harus menganalisis bagaimana posisi lini produknya terhadap lini produk pesaing. Untuk itu manajer lini harus membuat peta produk yang berguna untuk merancang strategi pemasaran lini produk. Peta itu menunjukkan unit produk pesaing yang menyaingi produk perusahaannya. Manfaat lainnya dari peta produk tersebut adalah dapat untuk mengidentifkasi segmen pasar. Setelah  melaksanakan analisis lini produk, manejer lini produk harus mempertimbangkan keputusan tentang panjang lini produk, modernisasi lini, keistimewaan lini dan pemangkasan lini.


3 komentar:

  1. sangat membentu kerjaan saya
    trima kasih

    BalasHapus
  2. Wah lengkap sekali materi tentang produk dan kemasannya , terimakasih sudah berbagi.

    BalasHapus
  3. untuk daftar pustaka dari kutipan "Menurut William J. Stanton Pengertian produk yang diterjemahkan oleh Rakhmat A. (1996:222)."
    bisa dishare kak liyah liyana? terimakasih

    BalasHapus