Rabu, 07 Mei 2014

Bab 2 LINGKUNGAN PEMASARAN



BAB 2
LINGKUNGAN PEMASARAN 
1 PENDEKATAN SISTEM DALAM  PEMASARAN
Organisasi beroperasi dalam lingkungan eksternal, yang memberi kesempatan ataupun ancaman bagi organisasi itu. Lingkungan ekternal itu, sangat komplek,  berubah dengan cepat dan tidak bisa dikontrol oleh organisasi, tetapi sangat mempengaruhi organisasi dalam memberi pelayanan kepada pelanggannya. Oleh karena itu sangat penting, bagi organisasi, untuk mengetahui kondisi lingkungan ekternalnya, yang akan mempengaruhi keputusan strategis yang diambil. Lingkungan eksternal sangat mempengaruhi strategi pemasaran yang akan diambil. Oeganisasi yang sukses, akan mencari tahu, apa yang terjadi di lingkungan eksternalnya, sehingga dapat secara aktif dan responsif mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggannya.
Organisasi sebagai sebuah system Organisasi adalah sebuah system, dimana ada saling ketergantungan dan keterkaitan satu satu sama lain. Melalui pendekatan system ini, suatu problem bisa dipecahkan dengan analisa input, proses transformation, output,  dan feedback. Inputs dapat berupa tenaga kerja (manusia), uang (modal), material, dan peralatan. Proses Transformation adalah proses mengubah   input menjadi output tertentu. Output adalah hasil dari proses transformasi. Feedback  atau umpan balik adalah masukan tentang keadaan/status system.
Organisasi juga dapat dilihat sebagai mesin yang mengubah sumber daya input (tenaga kerja, uang, materials dan peralatan) yang diperoleh dari lingkungan ekternal di luar organisasi,  yang kemudian dirubah menjadi produk yang lebih bernilai. Produk tersebut kemudian ditawarkan kepada konsumen sebagai output perusahaan itu. Perusahaan secara terus menuerus harus memonitor dan menyesuaikan dengan lingkungannya agar dapat survive. Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan eksternalnya, dapat dianggap sebagai ancaman ataupun malah kesempatan. Perusahaan yang sukses akan mengidentifikasi. Menilai, serta memberi respon terhadap  kesempatan ataupun tantangan yang muncul di lingkungannya.
2. lingkungan pemasaran makro ( Pemasok, perantara, Pelanggan, pesaing) 
Lingkungan Makro
Lingkungan makro berada di luar system organisasi, tetapi  memiliki akibat atau pengaruh potensial terhadap organsisasi untuk mencapai tujuan. Lingkungan itu terdiri dari : Persaingan, economic, technological, political, legal, demographic, cultural, and ecosystem. Organisasi, harus bertindak  secara aktif, jika melihat perubahan-perubahan yang terjhadi di lingkungan ekternalnya, tentu sajatindakan yang diambil harus disesuaikan dengan target pasarnya. Jadi organisasi tidak hanya sekedar bertindak reaktif saja, aalagi hanya melihat.

Lingkungan Persaingan
Jika perusahaan menerapkan konsep pemasaran, maka perusahaan harus bisa memberikan nilai lebih dibandingkan pesaingnya.  Memiliki barang yang bagus saja tidak cukup jika pesaingnya  juga menawarkan barang yang lebih bagus lagi.  Mustahil, sebuah perusahaan menyusun strategis pemasaran yang baik, tanpa mengetahui dengan baik, kekuatan dan kelemahan pesaingnya.

Ada tiga jenis persaingan :
1.     Persaingan langsung, dimana perusahaan berkompetisi secara langsung dengan perusahaan lain yang menawarkan barang yang sama kepada konsumen yang sama.
2.      Persaingan antar produk subtitusi satu sama lain.
3.     Persaingan antar perusahaan  yang berkompetisi untuk mendapatkan “consumer's purchasing power “(ex. entertainment).
Persaingan  sempurna, dimana banyak perusahaan, masing-masing menjual produk yang sama, tetapi tidak ada satu perusahaan pun yang begitu kuat, yang dapat mempengaruhi perusahaan lainnya. Persaingan Monopolistik, dimana di pasar ada  banyak perusahaan yang menjual oproduk yang yang memiliki defferensiasi. Oligopoli, dimana di pasar hanya ada beberapa perusahaan (satu/dua) yang bisa mempengharuhi harga. MonopolI,  adalah pasar dimana hanya ada satu perusahaan yang sangat kuat dan menguasai market share lebih dari 50 %.
3. Lingkungan Pemasaran Makro ( demografi,ekonomi, teknologi, sosbud,dll)
Lingkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi, akan mempengaruhi kemampuan belanja konsumen, serta pola pengeluarannya. Faktor yang termasuk dalamlingkungan ekonomi disini, yaitu : Daur hidup ekonomi, Inflasi, tingkat pengangguran, tingkat suku bunga, dan pendapatan. Perubahan-perubahan pada variabel-variabel tersebut akan mempengaruhi secra langsung perusahaan.
 Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi berkaitan dengan teknologi baru, yang akan memunculkan produk baru, pasar baru dan kesempatan baru. Perkembangan teknologi merupakan faktor yang  uncontrollable yang paling bisa di kelola/diantisipasi oleh marketer. Organisasi harus memiliki perhatian terhadap perkembangan teknologi yang ada agar bisa memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan daya saing. Teknologi memiliki effek yang cukup besar terhadap perubahan-perubahan gaya hidup, pola konsumsi, serta perilaku ekonomi. Memiliki teknologi yang lebih unggul, berati perusahaan memasuki babak baru dalam persaingan. Perusahaan dapat masuk ke industri baru, atau malah menghancurkan pesaingnya. Perubahan teknologi mendorong perusahaan merubah cara produksinya, harga, mendistribusikannya serta mempromosikannya.
Lingkungan Politik dan Hukum
Perusahaan beroperasi dalam lingkungan negara tertentu. Setiap negera memiliki  regulasi tersendiri. Negara mempengaruhi perusahaan dalam bentuk subsidi, tariff, kuota impor pajak. Lingkungan politik ini cenderung membatasi gerak perusahaan.
 Lingkungan Demografi
Dari Lingkungan marketer mengetahui siapa pelanggannya sekarang, siapa pelanggan potensialnya, dimana saja mereka, berapa banyak biasanya mereka membeli dll. Demography merupakan ilmu yang mempelajari populasi (orang) dilihat dari sisis jumlah, kepadatan, tempat tinggal, umur, jenis kelamin, suku, pekerjaan, serta hal-hal lain yang diperlukan. Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan demografi memiliki dampak signifikan terhadap perusahaan. Perubahan-perubahan tersebut dapat mendatangkan kesempatan ataupun malah ancaman. Ada beberapa trend utama yang muncul dalam lingkungan demografi, anrtara lain : bertambahnya penduduk yang besar, perubahan struktur usia, meningkatnya penduduk terdidik, serta munculnya format keluarga baru.

Lingkungan Budaya
Sosial/Budaya merupakan salah satu faktor eksternal yang paling tidak bisa dikontrol oleh perusahaan. Sangat penting bagi marketer, untuk mengetahui dan memiliki perhatian khusus terhadap budaya dimana perusahaan beroperasi. Lingkungan budaya akan membentuk nilai-nilai  sosial, persepsi,  sikap serta perilaku seseorang. Perubahan budaya/sosial berakibat pada perilaku konsumen, dus berakibat pula pada penjualan.
Orang dilahirkan dan hidup mempunyai banyak kebutuhan.  Semakin dewasa kebutuhannya semakin bertambah. Cara bagaimana seseorang mengkonsumsi, prioritas kebutuhan,  dan bagaimana cara mereka untuk mencoba agar memperoleh kepuasan dan cara mereka menikmatinya adalah merupakan fungsi dari budaya yang melatar belakangi  dan membentuk mereka, perasaan dan refleksi dari akan gaya hidup mereka. Budaya itu sendiri merupakan buatan manusia  dan bagian dari lingkungannya—sebagai kumpulan pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, dan hal-hal lain  yang merupakan kebiasaan dari manusia sebagai bagian dari anggota masyarakat sosial. Budaya adalah segala sesuatu yang  dimiliki manusia, dipikir,  dan dikerjakan sebagai anggota  kelompoknya.
Karena budaya merupakan pola design kelompok sosial dalam kehidupannya, maka hal ini sangat penting dalam bidang pemasaran terutama pemasaran international. Karena konsep marketing itu sendiri didsarkan pada keinginan untuk  memuaskan kebutuhan konsumen dan memperoleh profit, maka sangat penting bagi seorang pemasar  untuk mempelajari budaya dari target marketnya. Dalam mendesign produk, melakukan promosi, dan semua aktivitas pemasaran yang lain harus dapat diterima (sesuai  dengan budaya local).
Seorang pemasar harus mempunyai  pandangan bahwa pasar itu tidak statis tetapi pasar  selalu  berubah. Pasar dan perilaku pasar merupakan  bagaian dari budaya suatu daerah. Pasar selalu dinamis, tidak hanya karena adanya perubahan ekonomi saja, tetapi juga karena adanya perubahan  budaya.

Cultural Knowledge
Ada dua jenis pengetahuan tentang budaya yaitu  Factual Knowledge dan Interpretive Knowledge.
1. Factual Knowledge
Hal ini biasanya sudah jelas dan kelihatan. Harus kita pelajari  perbedaan arti dari warna, perbedaan selera, dan ciri-ciri lain dari budaya pribumi/local yang dapat diantisipasi oleh seorang pemasar. Sebagai contoh umat Islam di Indonesia berbeda dengan umat Islam  di Saudi Arabia  dalam merayakan Idhul fitri. Umat Islam di Indonesia dalam Idhul Fitri biasanya saling mengunjungi dan melakukan ritual mudik  dan suasananya biasanya  sangat meriah  (lebih meriah dari pada hari raya Idhul Adha) sedangkan   umat Islam di Saudi Arabia merayakan Idhul Fitri tetapi tidak ada tradisi kunjung-mengunjungi apalagi mudik,  dan mereka merayakan  Idhul Adha dengan lebih meriah

2. Interpretive Knowledge
Pengetahuan Interpretive (perkiraan/taksiran) ini membutuhkan kedalaman pandangan untuk melihat ciri-ciri yang ada dalam budaya tertentu. Sehingga hal ini lebih banyak berhubungan dengan perasaan.  Dan pengetahuan ini tergantung dari pengalaman maupun pengetahuan masa lalu. Tidak jarang terjadi salah penafsiran jika ternyata cara pandang yang digunakan adalah cara pandang negara asal. Semua interprestasi dari sebuah cultur tertentu dapat diperlajari seorang marketer dari publikasi massa yang beredar, tetapi jika kita ingin mengetahui dengan pasti dan benar tentang suatu buadaya tertentu maka cara yang paling baik adalah bergaul atau hidup dalam masyarakatnya selama jangka waktu tertentu. Cara yang lain adalah mengadakan konsultasi dan kerja sama dengan seseorang yang mempunyai latar belakang marketing  dan mempunyai kemampuan dua bahasa. 


Lingkungan Ecosystem 
Jika membicarakan lingkungan ekosistem kita akan mengacu kepada lingkungan alam. Hahl itu tidak salah. Yang dimaksud dengan lingkungan ekosistem disini adalah lingkungan dan sumber daya alam yang digunakan sebagai input oleh marketer. perhatian terhadap lingkungan fisik semakin meningkat akhir-akhir ini. Perhatian terhadap penggunaan energi alternatif, isue tentang eco-labelling, penggunaan material yang recyle, semakin meningkat akhir-akhir ini.  Di beberapa negara (USA, eropa barat,  sert japan) green marketing ini menjadi perhatian utama.
 Lingkungan Ekternal Micro
Lingkungan mikro ekternal, merupakan bagian dari proses pemasaran perusahaan, tetapi lingkungan itu ada diluar perusahaan. Lingkungan eksternal mikro terdiri dari pasar, suplier, serta perantara pemasaran (marketing intermediari). Walaupun lingkungan ini termasuk lingkungan eksternal, tetapi perusahaan bisa mempengaruhi, dibandingkan dengan lingkungan makro eksternal.
 Pasar
Perusahaan harus selalu mengamati pasar yang ada agar bisa sealu menyesuaikan dengan selera dan kemauan pasar. Pasar merupakan individu atau perusahaan lain yang memiliki kebutuhan, uang, serta kemauan untuk membelanjakan uangnya. Tiap target pasar memiliki kebutuhan tertentu. Sangat penting untuk mengetahui siapa konsumennya, bagaimana  mendapatkannya. Pasar merupakan hal penting dalam semua keputusan pemasaran.
Pasar Konsumen adalah individu atau rumah tangga yang membeli barang atau jasa untuk dikonsumsi sendiri. Pasar Bisnis (Pasar Industri) merupakan pasar dimana individu atau organisasi  yang membeli barang atau jasa untuk diprosess lebih lanjut atau digunakan dalam proses produksinya. Pasar Reseller,    membeli barang dan jasa untukdijual kembali. Pasar Pemerintah,  merupakan agen yang berfungsi mebeli barang dan jasa untuk digunakan oleh pemerintah (untuk kepentingan umum). Pasar International, dimana pembelinya berasal dari negara lain.

Suppliers/Pemasok
Suppliers merupakan individu  atau organisasi yang menyediakan sumber daya yang akan digunakan dalam proses produksi. Pemasar harus mengamati ketersediaan, trend harga bahan baku (input). Jika terjadi masalah antara perusahaan dan supliernya, maka akan berakibat negatif pada perusahaan. Disisi lain, jika hubungan antara perusahaan dan suplier baik, akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Perantara Pemasaran
Perantaraa pemasaran merupakan bagian yang penting  sistem, yang akan membuat produk perusahaan sampai ke konsumennya. Perantara pemasaran  bertugas "mengantarkan" produk dari produsen ke konsumen. Sehingga perantara pemasaran ini merupakan bagian dari proses distribusi. Termasuk juga  middlemen (wholesalers and retailers).
 Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar