BAB 10
KOMUNIKASI PEMASARAN
1 komunikasi
yang efektif
A.
Pengertian
- Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
- Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.
B. Tujuan dan bentuk komunikasi efektif
Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
Bentuk komunikasi efektif :
1. Komunikasi verbal efektif :
- Berlangsung secara timbal balik.
- Makna pesan ringkas dan jelas.
- Bahasa mudah dipahami.
- Cara penyampaian mudah diterima.
- Disampaikan secara tulus.
- Mempunyai tujuan yang jelas.
- Memperlihatkan norma yang berlaku.
- Disertai dengan humor.
2. Komunikasi non verbal :
Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
- Penampilan visik.
- Sikap tubuh dan cara berjalan.
- Ekspresi wajah.
- Sentuhan
C. Unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif :
- Berhadapan.
- Mempertahankan kontak mata.
- Membungkuk ke arah klien.
- Mempertahankan sikap terbuka.
- Tetap relax.
2. Bauran Promosi
Pengertian
Promosi dan Bauran Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix
yang digunakan oleh perusahaan untuk megadakan komunikasi dengan pasarnya.
Betapapun bagusnya suatu produk/jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen, bila
konsumen tersebut belum pernah mendengar ataupun merasakan dari produk/jasa
tersebut, sehingga mereka tidak akan yakin akan bermanfaat atau tidaknya produk
atau jasa tersebut, maka mereka tiadak akan membelinya. Promosi pada hakekatnya
adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan/ mengkomunikasikan
suatu produk/jasa kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang
keistimewaan, kegunaan, dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya,
sehingga akan mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang/konsumen bertindak
(dalam hal ini membeli)
Adapun
definisi promosi menurut William J.
Stanton (2001 : 410) adalah:
“Promosi is the element in an organization marketing
mix that erves to inform, persuade, and remind the market of the organization
or product.”
(Promosi
adalah unsur dari bauran pemasaran suatu organisasi yang bertujuan
memberitahukan, membujuk dan mengingatkan pasar dari organisasi/produk).
Sedangkan
menurut E. Jerome Mc. Carthy (2000 :
273) mengemukakan pendapat sebagai berikut :
“Promotion is communication information between seller
and buyer to influence attitude and behavior,”
(Promosi adalah suatu informasi komunikasi
antara penjual dan pembeli untuk mempengaruhi sikap dan kelakuan).
Dan menurut Basu Swasta (2002 : 237) :
“Promosi
adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
sesorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran”.
Selanjutnya
menurut Winardi (2000 : 101) :
“Promosi
adalah aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan yang dirancang untuk memberi
informasi, membujuk, atau mengingatkan pihak lain tentang perusahaan yang
bersangkutan dan barang-barang serta jasa-jasa yang diwarkan olehnya”.
Bauran Promosi
Bauran Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran
yang efektif dari bauran pemasaran. Untuk memasarkan suatu produk seorang
pemasar harus mengembangkan program komunikasi yang efektif yang ditujukan
kepada konsumen untuk mengkomunikasikan informasi yang ada dan di rancang untuk
menghasilkan tindakan konsumen yang mengarah kepada keuntungan perusahaan.
Pengertian
bauran promosi menurut Sofyan Assauri
(2000:243), yaitu :
Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling
baik dari unsur-unsur promosi tersebut, maka untuk dapat efektifnya promosi
yang dilakukan oleh suatu perusahaan, perlu ditentukan terlebih dahulu
peralatan atau unsur promosi apa yang sebaiknya digunakan dan bagaimana
pengkombinasian unsur-unsur tersebut agar hasilnya dapat optimal.
”Promotion Mix is that teh combination of personal
selling, advertising, sales promotion, publicity and public relation.”
(Stanton, 2002 : 456)
Artinya
bauran promosi adalah kombinasi dari penjualan perseorangan, periklanan,
promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat.
Dari
beberapa definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi
adalah bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan perusahaan untuk memberikan
informasi tentang adanya suatu produk beserta kelebihannya atau manfaatnya.
Kemudian membujuk, mempengaruhi, dan meyakinkan konsumen agar mau membeli dan
menggunakan produk tersebut serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang produk
atau jasa yang ditawarkan sehingga akan meningkatkan volume penjualan
barang/jasa.
Tujuan Promosi
Ada 3 (tiga)
tujuan dari promosi yang dilakukan perusahaan menurut Marwan Asri (2003 : 360)
:
1. Informing, yaitu memberitahukan
informasi selengkap-lengkapnya kepada calon pembeli tentang barang yang
ditawarkan, siapa penjualnya, siapa pembuatnya, dimana memperolehnya, harganya
dan sebagainya. Informasi yang digunakan dapat diberikan melalui tulisan.
Gambar, kata-kata dan sebagainya, yang disesuaikan dengan keadaan.
2. Persuading yaitu membujuk calon
konsumen agar mau mebeli barang atau jasa yang ditawarkan. Perlu ditekankan di
sini bahwasannya membujuk bukan berarti memaksa calon konsumen sehingga
keputusan yang diambil mungkin justru keputusan yang negatif.
3. Reminding yaitu mengingatkan
konsumen tentang adanya barang tertentu, yang dibuat dan dijual perusahaan
tertentu, ditempat tertentu dengan harga yang tertentu pula. Konsumen
kadang-kadang memang perlu diingatkan, karena mereka tidak ingin bersusah payah
untuk selalu mencari barang apa yang dibutuhkan dan dimana
mendapatkannya.
Bentuk-Bentuk
Bauran Promosi
Bauran Promosi merupakan salah satu bagian dari proses
kegiatan komunikasi karena dengan adanya promosi dapat memberikan informasi dan
menyampaikan pesan kepada konsumen tentang keberadaan suatu produk yang dapat
memudahkan kebutuhannya yaitu meliputi bentuk produk, kegunaan produk, mutu
produk, harga serta tempat dimana produk tersebut dapat dibeli oleh konsumen.
oleh karena itu kegiatan promosi sangat penting dalam manajemen pemasaran.
Bauran Promosi mempunyai empat macam kegiatan yang
disebut bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi.
Menurut Philip Kotler yang diterjemahkan oleh Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo W
(2003 : 376) bauran promosi tersebut terdiri dari :
1.
Pengiklanan (Advertising)
Pengiklanan adalah setiap bentuk yang mendapat imbalan
dari presentasi tidak langsung dan promosi ide-ide, barang atau jasa oleh
sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran. Advertising merupakan salah satu
komponen utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang
meyakinkan kepada sasaran pembeli atau masyarakat.
Pada
prinsipnya advertising bertujuan untuk meningkatkan reaksi komponen potensial
terhadap perusahaan dan produk yang ditawarkan.
Berikut ini
akan dijelaskan mengenai pengertian advertising itu sendiri, yang akan dikemukakan
oleh ahli-ahli dalam bidang marketing.
Menurut Buchari Alma (2000:135) ada tipe
advertising, yaitu:
1. Price advertising, yaitu advertising
yang menonjolkan harga yang menarik
2. Brand advertising, yaitu advertising
yang memberikan impresi atas nama brand kepada pembaca atau pendengarnya
3. Quality advertising, yaitu
advertising yang mencoba menciptakan impresi bahwa produk yang direklamekan
mempunyai mutu tinggi
4. Product advertising, yaitu
advertising yang berusaha mempengaruhi konsumen dengan faedah-faedah dari
pemakaian suatu produk
5. Institusional advertising, yaitu
advertising yang menonjolkan nama dari perusahaan dengan harapan agar konsumen
mempunyai kesan mendalam tentang nama perusahaan tersebut, sehingga ini
merupakan jaminan mutu
6. Prestige advertising, yaitu
advertising yang berusaha memberikan fashion pada suatu produk atau mendorong
masyarakat mengasosiasikan produk tersebut dengan kekayaan atau kedudukan
Sedangkan
menurut Savend Hallensen (2002:575)
adalah :
“The major advertising decisions: Objecting setting,
Budget decisions, Messages decisions, media decisions, Agency selection,
Advertising evaluation”.
Keputusan
utama periklanan: menentukan tujuan, keputusan anggaran, keputusan pesan,
keputusan media, memilih agen, mengevaluasi iklan.
Dari pendapat beberapa tokoh atau ahli di bidang
pemasaran tentang pendefinisian periklanan, maka dapat diambil suatu kesimpulan
bahwa periklanan merupakan suatu bentuk atau sarana komunikasi massa yang tidak
bersifat pribadi dengan sejumlah pembayaran atau pengeluaran terhadap media
iklan yang dipergunakan oleh penyelenggara seperti perusahaan atau sponsor,
lembaga-lembaga non laba ataupun para individu-individu lainnya.
Periklanan (Advertising) merupakan salah satu komponen
promosi yang sering digunakan oleh perusahaan. Karena sebagai alat komunikasi
yang persuatif, advertising mempunyai sifat-sifat tertentu.
Adapun
mengenai sifat-sifat tersebut, Philip
Kotler (2001 : 725) mengemukakan 4 (empat) sifat dari advertising yaitu
:
a.
Presentasi Publik
Mengandung pengertian bahwa advertising merupakan cara
komunikasi yang bersifat umum. Setiap orang atau public menerima pesan yang
sama, pembeli tahu bahwa motif mereka untuk membeli produk tersebut akan
dipahami secara umum.
b. Daya
Serap yang tinggi
Dengan adanya serap yang tinggi ini memungkinkan
penjual mengulang suatu pesan berkali-kali. Iklan juga memungkinkan pembali
menerima dan membandingkan pesan dari berbagai pesaing. Iklan berskala besar
dari penjual menyatakan hal yang positif tentang besarnya penjual, kekuatan,
dan keberhasilannya.
c. Memperkuat
ekspresi
Iklan memberi kesempatan mendramatisir perusahaan dan
produknya melalui penggunaan seni cetak, suara dan warna. Namun kadang-kadang
kiat yang sangat sukses dalam ekspresinya dapat mengurangi atau mengalihkan
perhatian dari pesan itu sendiri.
d. Tidak
Bersifat Pribadi
Advertising sebagai alat membujuk yang bersifat umum,
oleh karena itu audience tidak merasa perlu untuk menaruh perhatian. Komunikasi
berlangsung satu arah dan bersifat tidak memaksa.
Media yang digunakan untuk advertising dapat berupa
surat kabar, radio, televise, poster, billboard, spanduk, direct mail (kartu
pos, surat edaran, brosur), kalender dan sebagainya. (Hendra Teguh dan Ronny A.
Rusli 2000 : 206)
Penetapan waktu penggunaan media dapat dikaitkan
dengan musim (seasonality) dan kemajuan perekonomian yang diharapkan untuk
selama satu tahun yang dikenal sebagai penjadwalan sacara makro.
Dalam hal
ini pengeluaran untuk advertisaing bisa mengikuti pola dari musim, melawan pola
musim atau konstan sepanjang waktu.
2. Penjualan
Tatap Muka (Personal selling)
Personal selling adalah interaksi langsung antara satu
atau lebih calon pembali dengan tujuan melakukan penjualan, atau presentasi
lisan dalam pembicaraan dengan salah satu atau lebih calon pembeli untuk tujuan
melakukan penjualan.
Jelasnya,
personal selling adalah dialog orang dengan orang secara tatap muka langsung,
yang tujuannya mempengaruhi pembeli untuk menerima pandangan atau meyakinkan
calon pembeli untuk mengambil tindakan berupa pembelian produk, jasa atau
ide.
Untuk lebih
jelas, maka berikut ini dikemukakan pengertian personal selling dari ahli dalam
bidang marketing.
Basu swastha dan Ibnu Sukotjo (2000 : 226)
Personal
selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan
untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan
pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain
Dari pandapat ahli tersebut diatas, dapat dilihat
bahwa pada dasarnya mereka menyatakan bahwa personal selling merupakan
komunikasi secara individual yang menyampaikan pesannya secara langsung
mengenai barang-barang, jasa-jasa dan ide-ide perusahaan kepada calon pembeli,
agar segera terjadi penjualan.
Philip Kotler (2000 : 728) mengemukakan 3 (tiga)
sifat dari personal selling yaitu :
a.
konfrontasi Personal
personal selling mempunyai hubungan yang langsung dan
interaktif antara dua orang atau lebih, melalui pembicaraan langsung ini
masing-masing pihak lainnya serta dapat mengadakan penyesuaian.
b.
Penegembangan
Personal selling dapat tumbuh dari hubungan jual beli
biasa menjadi hubungan persahabatan yang lebih erat, sehingga calon pembeli
tersebut dapat menjadi langganan yang setia.
c.
Response
Dengan adanya hubungan pembicaraan yang langsung
antara salesman dengan calon pembeli, maka dapat diketahui tanggapan
langsung.
Salah satu aspek penting dalam personal selling adalah
salesmanship (kecakapan menjual). Salesmanship adalah seni atau kecakapan
mempengaruhi calon pembeli atau pelanggan untuk membeli produk atau jasa dengan
mengemukakan manfaat-manfaat yang akan diperoleh dari produk itu, oleh
karenanya meningkatkan kepuasan total (Shapiro, 2000 : 20).
Tujuan
personal selling tergantung pada tujuan organisasi secara keseeluruhan dan
bauran promosi, misalnya melengkapi pekerjaan menjual, memperolah pelanggan
baru, memelihara kontak dengan konsumen saat ini, membantu pelanggan dengan
memberikan advis dan mengumpulkan serta melaporkan informasi kepentingan pasar
untuk manajemen perusahaan.
“Media yang
digunakan dalam kegiatan personal selling dapat berupa presentasi penjualan,
sales meetings, telemarketing, program-program intensif atau sample dari tenaga
penjual” (Kotler, 2000 : 603).
3. Promosi
Penjualan (Sales Promotion)
Prmosi penjualan merupakan Intensif Jangka pendek
untuk mendorong pembelian maupun penjualan sesuatu produk atau jasa. Dan
merupakan salah satu dari 4 alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk
mendorong pembelian yang lebih cepat dan atau lebih besar akan barang dan jasa
oleh pelanggan atau saluran perdagangan.
Dalam
pembahasan promosi penjualan ini ada baiknya apabila penulis memulai dari
definisi promosi penjualan menurut beberapa ahli sebagai berikut :
Menurut Philip Kotler (2003 : 461) :
Promosi
penjulan terdiri dari beragam kumpulan perlatan jangka pendek yang menarik,
yang dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat dan atau lebih besar
akan barang/jasa oleh pelanggan atau saluran perdagangan
Promosi
penjulan didesain untuk merangsang konsumen membeli, yang didalamnya termasuk
sampel, kupon, rabat, premi, penghargaan pada pelanggan, display point of
purchase, kontes undian dan permainan serta alat- alat lainnya yang mempunyai
kualitas khusus.
Menurut Schiffman G, Leslie Lazar Kanuk (2000 : 16) The Institute of Sales Promotion adalah :
Sales Promotion comprises that range of techniques
used to attain sales/marketing objectives in cost-effective manner by adding
value to a product or service either to intermediaries or and users, normally
but not exclusively within a defined time period.
Definisi
diatas mengandung makna bahwa promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik
yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasaran de produk/jasa baik
kepada para perantara maupuan pemakai langsung biasanya tidak dibatasi dalam
jangka waktu tertentu.
Promosi penjualan digunakan untuk mempengaruhi
perhatian konsumen dengan memberikan suatu informasi yang akan membawa konsumen
untuk membeli produk tersebut, sehingga akan meningkatkan pembelian dan
penjualan yang diharapkan.
Jadi sales
promotion merupakan salah satu bagian dari saran promosi yang aktivitasnya
bersifat tidak rutin, dan merupakan suatu rangsangan jangka pendek untuk
membujuk pembeli agar lebih mengarahkan perhatian terhadap produk yang telah
ditawarkan oleh ketiga alat promosi yang lain.
Dengan
demikian, sales promotion merupakan salah satu yang serba guna di antara sarana
promosi lainnya karena sales promotion mempunyai sifat-sifat seperti yang
dikemukakan oleh Kotler (2000 : 727). Sebagai berikut :
a.
komunikasi
Alat-alat promosi itu mendapat perhatian dan biasanya
memberikan informasi yang dapat membawa konsumen untuk membeli produk
itu.
b.
Intensif
Alat-alat promosi itu memberi dorongan, bujukan atau
kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. beberapa alat sales promotion
dapat memberikan kesan bahwa si penjual sangat ingin menjual barang tertentu.
Jika hal tersebut digunakan terlalu sering atau kurang hati-hati, maka dapat
menimbulkan kesan seolah-olah merek tersebut kurang laku/bernilai atau harganya
terlalu mahal.
c.
Undangan
Alat-alat promosi ini mancakup konsep undangan yang
khusus agar dapat melakukan transaksi pada waktu sekarang.
Sifat-sifat di atas dapat memberikan gambaran, bahwa sales
promotion dapat mendesak calon pembeli. Disamping itu juga dapat menimbulkan
kecurigaan pembeli atas produk yang ditawarkan. Oleh karena itu dalam
pelaksanaannya harus diatur hanya dilakukan sewaktu-waktu saja atau yang
sifatnya tidak rutin.
Sales promotion
ada bermacam-macam bentuknya, artinya sales promotion sering dilakukan melalui
cara yang bervariasi. Sales promotion dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga)
bagian (Kotler, 2000 : 790) :
a. Consumer
promotion
Sales promotion yang ditujukan kepada
konsumen, terdiri dari :
Ø Sampel, merupakan contoh produk
yanmg diberikan secara gratis kepada konsumen
Ø Kupon, bentuk kertas dengan stempel
perusahaan yang dapat memberi hak pada pemegangnya untuk mendapatkan potongan
dalam pembelian.
Ø Money-refund offer, kesediaan
produsen/penjual untuk mengganti atau mengembalikan uang jika produk yang
dibeli konsumen tidak memuaskan.
Ø Price-off promotion, pemberian
potongan harga yanmg dikaitkan dengan jumlah produk yang dibeli.
Ø Competition, suatu kesempatan yang
diberikan kepada konsumen untuk berpartisipasi mengikuti undian atau permainan
yang dapat memenangkan sesuatu bagian uang tunai atau barang.
Ø Trading stemps, suatu hadiah dalam
bentuk semacam perangko yang dapat digunakan konsumen untuk membeli sesuatu
ditoko.
Ø Demonstration, suatu tindakan yang
dilakukan (demonstrasi) untuk membuktikan tentang bagaimana produk tersebut
digunakan.
b. Trade
promotion
Sales
promotion yang ditujukan kepada perantara/pedagang seperti :
Ø Buying allowance, potongan harga
yang diberikan pada perantara dihubungkan dengan jumlah pembelian pada jangka
waktu tertentu.
Ø Count and recount allowance, suatu
potongan yang diberikan kepada dealer atas setiap produk yang dijual oleh
dealer.
Ø Buy-back allowance, potongan yang
diberikan oleh produsen/penjual kepada dealer berdasarkan pembelian yang
dilakukan sebelumnya.
Ø Free Goods, suatu hadiah barang yang
diberikan oleh produsen kepada dealer yang dihubungkan dengan pembelian produk.
Ø Marchandise allowance. Suatu
penggantian yang diberikan produsen kepada distributor berdasarkan
perjanjian/kontrak.
Ø Cooperative advertising, suatu
kerjasama jangka panjang yang memuat bahwa produsen akan memberikan biaya
advertising yang telah dikeluarkan oleh retailer.
Ø Dealer listed promotion, suatu
advertising tentang produk dan dealer yang dilakukan oleh produsen, sehingga
dealer diperkenalkan kepada konsumen oleh produsen
Ø Push money, suatu intensif khusus
yang diberikan pada dealer agar lebih mendahulukan menjual produk perusahaan
daripada produk pesaing.
Ø Sales Contest, suatu hadiah yang
diberikan kepada distributor dengan tujuan agar distributor lebih banyak
menjual produk perusahaan.
Ø Dealer loader, hadiah yang diberikan
pada dealer untuk pembelian sejumlah produk.
c.
Sales-force promotion
Yaitu sales promotion yang ditujukan kepada tenaga
penjual (salesman) perusahaan, misalnya :
Ø Bonus, suatu pembayaran (uang tunai)
yang dibertikan kepada salesman sebagai tambahan gaji tetap, karena usaha-usaha
dari salesman lebih banyak dari biasanya.
Ø Sales-force contest, suatu bentuk
hadiah yang diberikan kepada salesman karena dalam jangka waktu tertentu
salesman berhasil mencapai jumlah penjulan tertentu.
Ø Sales meeting, pemberian suatu
keputusan kepada salesman atau dealer dalam suatu pertemuan khusus dengan maksud
tertentu, misalnya : membicarakan teknik menjual, pengenalan produk baru, dan
sebagainya.
4. Hubungan
Masyarakat dan Publisitas (Public Relation/Publicity)
Public relation adalah variasi program yang dirancang
untuk memperbaiki, mempertahankan maupaun melindungi selalu citra perusahaan
maupuan produk. Adapun program tersebut di antaranya berita atau informasi
mengenai produk, jasa atau ide yang dipublisitaskan atas nama sponsor tetapi
tidak di bayar oleh sponsor.
Dengan
demikian publicity adalah kegiatan promosional yang tidak memerlukan biaya atau
gratis.
Mengenai
pengertian publisitas, maka akan dikemukakan pendapat ahli dibidang marketing.
Disini Philip Kotler (2001 ; 799) mengemukakan, bahwa publisitas merupakan
:
“Suatu dorongan terhadap permintaan
yang bersifat tidak pribadi terhadap produk, jasa, atau unit usaha dengan cara
menyajikan secara langsung baik melalui radio, televisi, atau di pentas yang
tidak dibayar oleh sponsor”.
Sedangkan
ahli lain menyatakan, bahwa publisitas sebagai
“Sejumlah informasi tentang seseorang,
barang-barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyrakat melalui media
tanpa dipungut atau tanpa pengawasan dari sponsor (Basu swastha, 2000 : 273).
3.Periklanan
Periklanan merupakan bentuk
komunikasi yang digunakan untuk membujuk audiens (pemirsa, pembaca atau
pendengar) untuk mengambil beberapa tindakan sehubungan dengan produk, ide,
atau layanan. Tujuan dari disampaikannya iklan tersebut adalah
mengarahkan perilaku konsument terhadap suatu penawaran komersial ataupun
mempersuasi seseorang dalam melakukan sesuatu (seperti iklan politik/layanan
masyarakat yang nonkomersial).
Pengiklan Komersial seringkali mencari untuk
menghasilkan peningkatan konsumsi dari mereka produk atau jasa melalui
"branding," yang melibatkan pengulangan atau nama produk. Komersial
pengiklan rokok
yang menghabiskan uang untuk mengiklankan barang-barang lainnya dari produk
konsumen atau jasa termasuk partai politik, kelompok kepentingan, organisasi
keagamaan dan lembaga pemerintah. Nirlaba organisasi dapat mengandalkan mode
bebas dari persuasi, seperti pengumuman layanan publik .Saluran komunikasi
nonpersonal menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi.
Tetapi dilakukan melalui media, atmosfer, dan acara. komunikasi non-pribadi
dari sponsor diidentifikasi menggunakan media massa. untuk membujuk
mempengaruhi penonton. Atmosfer adalah “lingkungan yang dikemas” yang
menciptakan atau memperkuat kecenderungan pembeli untuk membeli produk. Jadi,
kantor konsultan hukum didekorasi dengan karpet oriental dan furnitur dari kayu
untuk mengkomunikasikan “kemapanan” dan “keberhasilan”. Acara adalah kejadian
yang dirancang untuk mengkomunikasikan pesan tertentu kepada pelanggan sasaran.
Departemen hubungan masyarakat mengadakan konferensi pers, pesta peresmian, dan
mensponsori pertandingan olah raga untuk mencapai efek komunikasi spesifik pada
audiens sasaran. Media terdiri atas media cetak (koran, majalah, surat
langsung), media penyiaran (radio, televisi), media elektronik (pita audio,
pita video, videodisk, CD-ROM), dan media display (papan reklame, tanda
reklame, poster). Sebagian besar pesan nonpersonal datang melalui media yang dibayar. Arus
komunikasi dua-arah ini memiliki beberapa implikasi. Pertama, pengaruh media
massa terhadap opini publik tersebut tidak selangsung, sekuat, dan seotomatis
yang diperkirakan. Tetapi, melalui para permimpin opini, orang-orang yang
opininya diperlukan dalam satu atau beberapa kategori produk. Para pemimpin
opini lebih dekat pada media massa dibandingkan orang-orang yang mereka
pengaruhi. Mereka membawa pesan kepada orang-orang yang kurang dekat pada media
massa tersebut, dan mampu memperluas pengaruh media massa. Mereka mungkin
membawa pesan yang diubah atau tidak sama sekali, sehingga berperan sebagai
penjaga pintu gerbang. Kedua, arus komunikasi dua-arah menantang pendapat bahwa
gaya konsumsi orang-orang terutama dipengaruhi oleh “efek menetes ke bawah”
(trickle down effect) dari kelas status sosial yang lebih tinggi. Sebaliknya,
orang-orang terutama berinteraksi dalam kelompok sosial mereka sendiri dan
memperoleh gaya mereka dan ide-ide lain dari orang-orang seperti mereka sendiri
yang merupakan pemimpin opini. Ketiga, komunikasi dua-arah berarti bahwa
komunikator massal akan lebih efisien dengan mengarahkan pesannya secara khusus
kepada para pemimpin opini dan membiarkan mereka membawa pesan tersebut kepada
orang-orang lain. Jadi perusahaan farmasi mencoba mempromosikan obat -obatan
barunya kepada dokter-dokter yang paling berpengaruh terlebih dahulu.
Penelitian yang terakhir menunjukkan bahwa pemimpin opini dan masyarakat umum
dipengaruhi oleh komunikasi massal. Pemimpin opini dipicu oleh media massa
untuk menyebarkan informasi, sedangkan masyarakat umum mencari infornasi dari
para pemimpin opini. Para peneliti komunikasi sedang mengarah pada pendekatan
struktur-sosial dalam komunikasi antarpribadi. Mereka melihat bahwa masyarakat
terdiri atas klik-klik (cliques), yaitu kelompok-kelompok sosial kecil yang
para anggotanya lebih sering berinteraksi satu sama lain dibandingkan dengan
orang-orang lain. Anggota klik bersama, dan keakrabannya mempermudah komunikasi
yang efektif, tetapi juga mengisolasi klik tersebut dari ide baru. Tantangannya
adalah menciptakan lebih banyak keterbukaan sistem yang memungkinkan klik-klik
bertukar informasi dengan kelompok lain dalam masyarakat. Keterbukaan ini
dibantu oleh orang-orang yang berfungsi sebagai penghubung dan penjembatan.
Seorang penghubung (liaison) adalah seseorang yang menghubungkan dua klik atau
lebih tanpa menjadi anggota salah satu klik itu. Seorang penjembatan (bridge)
adalah seseorang yang termasuk dalam salah satu klik dan berhubungan dengan
orang lain di klik lain.
4.
Promosi Penjualan
Promosi Penjualan adalah sales
promotion yatu semua cara yang digunakan oleh agen pemasaran
untuk menginformasikan, membujuk atau mempengaruhi pengguna akhir produk, tidak
termasuk iklan, penjualan pribadi, dan publisitas; promosi penjualan merupakan
alat bantu penjualan, termasuk pameran, bonus, kupon dan
hadiah.
- See more
at: http://chalouiss.blogspot.com/2011/12/pengertian-tujuan-bentuk-dan-unsur.html#sthash.yPEOIYfK.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar