BAB 13
KEUNGGULAN PERSAINGAN DAN PASAR GLOBAL
1.
Analisis Persaingan
Keberhasilan bisnis salah satunya ditentukan oleh kemampuan memahami
pesaing. Output dari kemampuan tersebut, menopang manajemen dalam memutuskan
dimana akan bersaing dan bagaimana posisi diantara pesaing. Demikian karena,
analisis dilakukan dengan cara identifikasi industri dan karakteristiknya,
identifikasi bisnis di dalam industri, kemudian masing-masing bisnis pun
dievaluasi, prediksi aktifitas pesaing termasuk identifikasi pesaing baru yang
mungkin menerobos pasar maupun segmen pasar.Analisa persaingan merupakan sebuah
usaha untuk mengidentifikasi ancaman, kesempatan, ataupermasalahan strategis (strategy
question) yang terjadi sebagai akibat dari perubahan persaingan potensial,
serta kekuatan dan kelemahan pesaing
Analisis
persaingan bersifat dinamis.
Pesaing dideskripsikan dan dianalisis, pesaing di evaluasi, serta kemudian
tindakan pesaing pun diprediksi secara tepat. Yang dimaksud pesaing termasuk
didalamnya pesaing baru yang berpeluang mengacungkan jari telunjuk sebagai
tanda kehadiran. Analisis persaingan merupakan aktifitas yang terus menerus dan
memerlukan koordinasi informasi. Bisnis dan unit bisnis menganalisis pesaing
dapat dengan cara menggunakan sistem intelejen pesaing.Untuk kepentingan itu,
beberapa teknik dilakukan seperti pencarian database, survey konsumen,
wawancara dengan pemasok serta partisipan lainnya yang sesuai, perekrutan
karyawan pesaing termasuk mempelajari produk pesaing. Setiap teknik yang telah
dikemukakan, tampak didalamnya mengandung unsur titik kedinamisan. Coca-
Cola tahu bahwa Pepsi Cola adalah pesaing utamanya, dan Sony tahu
bahwa Matshushita adalah pesaing utamanya. Namun cakupan
pesaing actual dan potensial
perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan lebih
mungkinuntuk dikalahkan
oleh pesaingnya yang baru muncul atau olehteknologi baru, dibandingkan oleh
pesaingnya saat ini.
Berikut contoh : Bersama – sama dengan pabrikan deterjenlain, Unilever
mencemaskan riset yang sedang dilakukan atas mesincuci ultrasonik. Jika disempurnakan,
mesin ini akan mencuci pakaian dalam air yang mengandung sedikit atau
tanpa diterjen. Sejauh ini, mesin tersebut hanya dapat mencuci kotoran dan
jenis kain tertentu. Bagi bisnis diterjen, ancaman apakah
yang lebih besar daripada mesin cuci ultrasonik?
Di pasar kita dapat membedakan empat tingkat persaingan
berdasarkan tingkat substitusi produk :
a) Persaingan merek : terjadi apabila suatu perusahaan para
pesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarkan produk
dan jasa yang serupa pada pelanggan yang sama dengan
harga yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea.
b) Persaingan industri : terjadi apabila suatu perusahaan menganggappara
pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuatproduk atau kelas produk
yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam
botol, tetapi semua industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca
Cola, Aqua, dan lain-lain.
c)
Persaingan bentuk : terjadi apabila suatu perusahaan yang
menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang
memproduksi produk yang memberikan jasa yang sama. Misalnya
persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
d)
Persaingan generik :
terjadi apabila suatu perusahaan menggangap para pesaingnya adalah semua
perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan uang konsumen yang sama.
Tujuan Analisa
Pesaing, antara lain :
a) Memahami arti perubahan karena perubahan itu perlu.
b) Mengetahui arti dari pesaing.
c) Dapat mengidentifikasikan pesaing.
d) Dapat menentukan sasaran yang diinginkan pesaing sehingga dapat membuat
strategi untuk menghadapinya.
e) Dapat mengidentifikasikan strategi yang dibuat pesaing.
f) Mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing.
g) Mampu mengidentifikasikan reaksi pesaing.
h) Mampu merencanakan srategi apa yagn harus dibuat untuk menghadapi pesaing.
Identifikasi pesaing
Untuk
mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang mereka
miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan lengkap. Pambuatan peta
persaingan yang dugunakan untuk melakukan analisis pesaing memerlukan
langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar analisisi
pesaing tepat sasaran dan tidak salalh arah. Langkah pertama yang perlu
dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh pesaing yang ada.
Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing
kita. Dengan demikian, memudahkan kita untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Identifikasi pesaing
meliputi hal-hal sebagai berikut:
· Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki
produk yang beragam. Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap
dan benar produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan
siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi
mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang.
· Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui
segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi
besarnya pasar dan market share masing-masing pesaing. Market
share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan
datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
· Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada
serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap
peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang
sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera
diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
· Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi
kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan
kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan dan keunggulan
pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu,
kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.
Menentukan sasaran
pesaing
Sebagaimana dijelaskan
diawal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan pesaing jauh.
Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejenis,
seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah
perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank
adalahlembaga keuangan yang kegiatanya memilki kesamaan daengan bank seperti
asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi simpan pinjam, leasing, money changer,
atau dana pensiun.
Setelah kita
mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui
sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran
pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan
mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran
mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka pendek atau
laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk
memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen
dengan berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika
sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui apakah
pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya, meningkatkan market
share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi
pembukaan cabang baru yang gencar pula. Sebagai contoh perusahaan 3 atau axis
yang begitu gencar dalam mempromosikan produknya dengan diimbangi keunggulan
dari masing-masing produk itu sehingga cepat menarik konsumen. Peningkatan
merker share juga dapat dilakukan dengan cara penurunan harga mengingat mereka
memiliki biaya operasional yang relatif lebih rendah. Hal yang juga perlu
diselidiki adalah bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan dengan
cara mengambil market share pesaing lainya.
Peningkatan
mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik pesaing. Peningkatan mutu
produk ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai kelebihan, baik pelayanan
atau kelebihan lainnya. Misalnya, produk plus, bunga yang kompetitif, frekuensi
penarikan, jumlah jaringan, atau teknologi yang dimiliki.
Identifikasi strategi
pesaing
Tujuan
perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri
untuk mematikan lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih
strategi yang dijalankan. Strategi untuk mematikan atau memperlemah lawan
selalu dilakukan. Siapa yang lengah, akan terkena dampakanya. Bukan tidak
mungkin setiap strategi yang dijalankan memiliki kemiripan. Oleh karena itu,
perusahaan harus pandai memulai dan mengakhiri.
Perusahaan harus
memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena pesaing yang cerdik akan
merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Jelaslah, bahwa perusahaan juga
harus mewaspadai perubahan-perubahan yang diinginkan pelanggan dan bagaimana
para pesaing merevisi strategi mereka untuk memenuhi hasrat yang diinginkan
oleh para pelanggan tersebut.
Analisa SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunities, Threats)
Analisa SWOT
adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan
eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita.
Kekuatan dan Kelemahan
Untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu event, kita harus mencermati
isu-isu dalam organisasi yang mempengaruhi kemampuan kita menjual event ke
pasar dan sponsor. Yang menjadi patokan suatu event bias dijadikan kekuatan
atau kelemahannya, kita perlu menggali persepsi dari si EO itu sendiri terhadap
suatu event. Jika EO kita memandang event tersebut sebagai perioritas dan
peluang untuk meningkatkan profil EO, maka event tersebut menjadi sebuah
kekuatan. Namun jika kita memandang event tersebut sebagai pemborosan sumber
daya,maka event tersebut menjadi kelemahan.
Peluang dan Ancaman
Langkah yang
perlu dilakukana adalah menganalisa semua faktor di luar organisasi yang
mungkin mempengarhi event kita. Analisa eksternal ini akan membantu kita
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terkait dengan event. Segera setelah
menentukan ancaman-ancaman atas event kita, kita bisa menaksir ulang situasi
dan menganalisa bagaimana cara mengubah ancaman itu menjadi peluang.
Penting sekali
memusatkan perhatian pada masing-masing ancaman atas sebuah event saat kita
menjalankan perencanaan, untuk memastikan keberhasilan event tersebut.
Pengkategorisasian suatu ancaman akan menentukan cara kita merespon ancaman
untuk meminimalkan efeknya.
1. Monitor
Ancaman yang
kita putuskan untuk “sekedar dimonitor” adalah jenis ancaman yang tidak atau
sedikit dapat di kontrol, tetapi tidak berdampak besar pada event. Kita hanya
ingin tahu apa yang akan terjadi
2. Monitor dan Analisa
Ancaman yang
kita putuskan untuk “di monitor dan di analisa” merupakan ancaman yang bisa
sedikit dikontrol, tetapi kita perlu memastikan bagaimana ancaman tersebut
dapat mempengaruhi event kita.
3. Strategi-strategi
Kontingensi
Ancaman yang
kita putuskan untuk “di respon dengan suatu startegi kontingensi”, adalah semua
ancaman yang dapat kita kurangi pengaruhnya dengan perencanaan. Sebagai contoh
jika cuaca buruk adalah ancaman bagi event di luar ruangan, kita bisa
menetapkan bagaimana kita akan menanganinya, menunda event, pindah ke indoor,
pawang hujan atau sedikit merubah konsep.
4. Analisa in-depth
dan Strategi Pengembangan
Ancaman yang
kita putuskan untuk “di respon dangan analisa in-depth dan strategi
pengembangan” adalah semua ancaman yang memiliki kemungkinan paling besar untuk
mempengaruhi event kita. faktor-faktor teknologi, pesaing dan legislatif adalah
contoh-contoh ancaman yang mungkin memerlukan analisa dan strategi pengembangan
lebih detil lagi
Setelah semua telah
kita analisa dengan baik, barulah kita dapat menentukan langkah selanjutnya
untuk menjalankan event yang telah direncanakan, dan alangkah baiknya apabila
kita juga dapat melakukan analisa pesaing dan strategi pemasaran terhadap event
tersebut.
Analisis kekuatan dan
kelemahan pesaing
Setelah kita
tahu siapa saja pesaing kita, tentukan kekuatan mereka dan cari tahu kerentanan
mereka. Mengapa nasabah membeli dari mereka? Apakah karena harga? nilai?
pelayanan? kenyamanan? reputasi? Fokuskan terutama pada kekuatan dan kelemahan
yang “dirasakan” seperti yang kita lakukan terhadap perusahaan sesungguhnya.
Ini karena persepsi nasabah ternyata bisa lebih penting dari kenyataan.
Ada baiknya
kita lakukan analisis kekuatan dan kelemahan dalam bentuk tabel. Tuliskan nama
masing-masing pesaing. Kemudian susun kolom-kolom yang memuat semua kategori
penting bagi bidang usaha kita (harga, nilai, pelayanan, lokasi, reputasi,
keahlian, kenyamanan, personalia, pemasangan iklan/pemasaran, atau apa saja
yang sesuai dengan jenis perusahaan). Begitu tabel siap, peringkatlah semua
pesaing, dan cantumkan komentar mengapa peringkat tersebut diberikan. Bahkan
bisa juga kita beri tanda merah untuk kekuatan dan biru untuk kelemahan,
sehingga secara sekilas kita dapat mengetahui kedudukan setiap pesaing.
Michael Porter
telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan tersebut adalah para
pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok. Adapun lima
ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah ancaman persaingan segmen
yang ketat, ancaman pendatang baru, ancaman produk substitusi, ancaman
peningkatan kemampuan/kekuatan posisi tawar pemasok.
1). Ancaman persaingan
segmen yang ketat
Segmen tertentu
menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau
agresif.
2). Ancaman pendatang
baru
Daya tarik segmen
berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya.
3). Ancaman produk
substitusi
Segmen tertentu
menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang aktual atau potensial.
4). Ancaman
peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Segmen tertentu
menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar (bargaining
power) yang kuat atau semakin meningkat.
5). Ancaman
peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Segmen tertentu
menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau
mengurangi kuantitas yang mereka pasok.
Sebuah perusahaan perlu mengumpulkan informasi tentangkekuatan dan kelemahan
masing-masing pesaing. Menurut perusahaan konsultan Arthur D.Little, sebuah perusahaan
akan menempati satu di antara enam posisi kompetitif di dalam pasar
sasaran berikut ini:
1. Dominan.
Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain danmemiliki pilihan strategis
yang luas.
2. Kuat
Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpamembahayakan posisi
jangka panjangnya dan dapat mempertahankan posisi jangka panjangnya apa pun
tindakan yang dilakukan oleh pesaing.
3. Cukup baik
Perusahaan ini
memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang yang ada diatas
rata-rata untuk
meningkatkan posisinya.
4. Cukup
Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukupuntuk mencapai hasil memuaskan yang bisa terus
mempertahankan dalam bisnis. Namu, perusahaan ini ada
karena dibiarkan oleh perusahaan yang dominan dan memiliki peluang dibawah
rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
5. Lemah
Perusahaan ini memiliki kenerja yang tidak memuaskan,tetapi ada peluang untuk
memperbaiki.
Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak keluar dari pasar.
6. Tidak
berpeluang.
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskandan tak ada peluang untuk
memperbaiki.
Salah satu
langkah yang penting sebelum memulai bisnis adalah melakukan analisa persaingan
usaha / analisa kompetitor. Kita sebaiknya mereview literatur dari kompetitor ,
untuk melihat bagaimana mereka merepresentasikan usaha mereka dan seperti apa
public image yang dibangun.
Sering kali
literatur bisnis memuat mission statement dan juga mengidentifikasi produk dan
jasa spesifik mereka. James W. Hart, seorang pakar marketing, memberikan tips
analisa persaingan usaha yang meliputi langkah- langkah seperti berikut :
1. Berperanlah
sebagai pelanggan kaya uang.
Telponlah
pesaing di dekat daerah kita dan berbicaralah dengan representative dari
perusahaan tersebut seperti layaknya kita adalah prospek potensial yang sedang
mencari informasi. Kita dapat menanyakan dengan rumus 5WH (Who, What, When,
Where, Why and How) untuk memberi pertanyaan yang cerdas dan
mendapat jawaban tentang kekuatan dan kelemahan pesaing. Salah satu hal
terpenting yang harus berhasil dilakukan adalah membuat mereka mengirimkan
sales dan information package mereka pada kita, dimana dalam package tersebut
akan dijelaskan mengenai produk dan jasa mereka. Literatur bisnis kompetitor kita
akan menceritakan secara detil mengenai public image mereka , dan disamping itu
kita dapat mempelajari kekuatan dan kelemahan produk dan jasa yang mereka
tawarkan secara detil. Pastikan juga mempelajari bagaimana mereka menghandle
telepon dari pelanggan, memproses permintaan informasi, dan berapa lama
permintaan informasi tersebut akhirnya sampai ke tangan kita.Dapatkah kita
menawarkan sistim komunikasi yang lebih baik ? Bagaimana tampilan dari business
card mereka ? Hal-hal yang kecil seperti ini dapat memberikan gambaran mengenai
kekuatan dan kelemahan kita sendiri, sehingga dapat ditentukan apakah kita
dapat bersaing dengan mereka atau tidak. Apakah kita akan bersaing dalam hal
harga atau service yang lebih baik ?
2. Telponlah
kompetitor di luar daerah.
Selanjutnya
kita dapat menelpon perusahaan yang sejenis (atau yg sedang direncanakan) di
luar daerah, dimana kita tidak dianggap sebagai saingan mereka. Dengan
demikian, mereka tidak merasa terancam saat kita memberikan pertanyaan.
Sangatlah berguna bila kita dapat berbicara dengan personel kunci dari
perusahaan sejenis, misalkan di lain propinsi. Saat kita berbicara dengan
kompetitor yang jauh jaraknya seperti ini, pendekatannya haruslah
lebih“straight-forward”. Kita dapat katakan pada pemilik ataupun managernya,
bahwa kita sedang berpikir untuk membuka usaha sejenis dan berharap mendapat
masukkan/input dari mereka. Sering kali mereka dengan senang hati akan
memberikan input tentang industri mereka, bisnis secara keseluruhan dan
banyak lagi informasi gratis. Meskipun demikian, kita perlu berhati-hati agar
tidak menghabiskan waktu terlalu banyak dalam bertanya, batasi percakapan
telpon anda 10 sampai 15 menit maksimum. Cara terbaik adalah memikirkan
pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu, dan menuliskannya di atas kertas,
sehingga dapat menanyakannya dengan lancar. Dengan demikian akan tampak seperti
seorang professional, dan jika suatu saat perlu menelpon lagi, mereka akan
menerimanya. Jika kita terdengar seperti seorang bodoh saat berbicara di telpon,
mereka mungkin tidak akan menerima telpon anda lagi. Kuncinya adalah tidak
menghamburkan waktu.
3. Terakhir
lakukan “in-field competition analysis” dengan melakukan telemarketing pada
prospek dan menanyakan apakah mereka mengenal kompetitor kita, pernah menjalin
hubungan bisnis dengan mereka, dan lain-lain. Dengan melakukan ini, kita juga
melakukan prekualifikasi terhadap prospek potensial yang belum pernah menjalin
bisnis dengan kompetitor kita, dan membuka peluang terjadinya penjualan.
Sebagai tambahan, di saat kita berada di luar melakukan sales call, kita dapat
melakukan cara yang sama saat berbicara dengan prospek dan dapat
mengetahui apa yang mereka suka dan apa yang tidak mereka suka dari kompetitor
kita. Kita dapat membuka peluang terjadinya penjualan dengan mengidentifikasi
poin-poin differensiasi kita terhadap kompetitor.
Identifikasi reaksi
pesaing
Reaksi Pesaing
maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam merebut segmen pasar yang
ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan terobosan- terobosan baru dalam
rangka mengungguli Pesaing yang ada.
Strategi menghadapi
pesaing
Strategi dalam
menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:
1. Strategi
produk
Produk adalah
segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna, bungkus,
prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen untuk dapat
memberikan pemuas kebutuhannya.
Usaha perusahan untuk
menciptakan produk yang bisa memberikan kepuasan kepada konsumen, kepuasan ini
dapat diciptakan dengan berbagai strategi yang telah diputuskan perusahan
sebagai usaha untuk mempertahankan kelangsungan operasionalnya dalam jangka
panjang. Usaha-usaha tersebut antara lain :
- Perencanaan
produk, mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk menentukan susunan
product line, sehingga konsumen akan visa membedakan produk yang satu dengan
lainnya. Maksudnya perusahaan akan selalu mengikuti perkembangan pasar, barang
yang ditawarkan harus disempurnakan sebelum mengadakan perubahan barang,
informasi ini perlu dikumpulkan melalui riset pasar.
- Pengembangan
barang, mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan dan perencanaan
bentuk produk. Kegiatan ini dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan
keinginan pasar. Jika permasalahan ini sudah bisa diatasi, maka perusahaan akan
melebih mudah uin tuk menentukan harga, distribusi dan promosi.
- Perdagangan,
mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan penyalur untuk
menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.
- Perencanaan
produk, mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk menentukan
susunanproduct line, sehingga konsumen akan bisa membedakan produk
yang satu dengan lain nya. Maksudnya perusahaan akan selalu bisa mengikuti
perkembangan pasar, barang yang ditawarkan harus disempurnakan sebelum mengadakan
perubahan barang, informasi ini perk dikumpulkan melalui riset pasar.
- Pengembangan
barang, mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan dan
perencanaan bentuk produk. Kegiatan ini dapat dilakukan setelah menganalisis
kebutuhan dan keinginan pasar. Jika permasalahan ini sudah dapat diatasi, maka
perusahaan akan lebih mudah menentukan harga, distribusi dan promosi.
- Perdagangan, mencakup
semua kegiatan perencanaan dari produsen dan penyalur untuk menyesuaikan
produknya dengan permintaan pasar.
Referensi :
1. http://ariacandra.blogspot.com/2010/06/makalah-analisa-pesaing.html
2. http://herdi-50407415.blogspot.com/2010/10/analisa-pesaing.html