Disusun oleh : LIYAH LIYANA
Nama :
LIYAH LIYANA
Kelas :
1EB17
NPM :
25213019
UNIVERSITAS GUNADARMA
Tahun 2013
Mata kuliah : PENGANTAR BISNIS
Dosen
: FITRIANSYAH
Topik Tugas : BAB 7
MANAJEMENT
PRODUKSI
Kelas :
1EB17
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Alloh SWT atas rahmat, hidayah, dan karunianya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya. Saya ucapkan
terimakasih pada pihak yang membantu menyusun makalah ini. Masih banyak
kekurangan yang mendasar dari makalah ini,kami mengundang pembaca untuk
memberikan saran dan kritik yang membangun untuk penulis. Kritik kontruktif
dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, baik pembaca maupun penulis.
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.............................................................. i
KATA
PENGANTAR.............................................................. ii
Daftar
isi................................................................................ iii
BAB 7
MANAJEMENT PRODUKSI
1. Perkembangan
Manajemen Produksi
Manajemen
produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
v Adanya
pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi:
Agar produksi
efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas
manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas
produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan
mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang
lebih tinggi.
v Revolusi
Industri
Revolusi
Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga
mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat
dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
v 1. Bertambahnya
penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer
2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer
Sehingga pada
banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam
bisnisnya.
v Perkembangan
ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan
model keputusan.
Penggunaan
metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja
terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
2. Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen
Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain. Kegiatan tersebut berguna untuk
mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.
3. Pengertian
Produksi
Produksi adalah
segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang
atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga
kerja, danskills (organizational, managerial and technical skills).
4. Proses
Produksi
Prose produksi
yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan
oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan
dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan
kegiatan produksi tersebut.
Proses Produksi
dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa.
Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa.
Jenis produksi
dapat diklasifikasikan menurut perbedaan dalam proses-proses operasinya.
Barang-barang produk berdasarkan apakah proses operasinya mengkombinasikan
sumber daya atau dipecah menjadi beberapa bagian komponen. Kita dapat
menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak dengan pelanggan yang dibutuhkan.
Proses
Pabrikasi Barang : Proses Analitis vs Sintetis
Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.
Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.
v Proses
analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen
untuk menciptakan produk-produk jadi.
v Produksi
sintetis : proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk
memproduksi suatu barang jadi.
Proses jasa :
Tingkat kontak dengan pelanggan
Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
v Proses kontak
tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen menerima
jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.
v Proses kontak
rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu
menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran giro di bank,
nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.
Dapat pula
ditinjau dalam segi:
1.
Kelangsungan
hidup
a)
Produksi
terus-menerus (Continous Production)
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal).
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal).
b)
Produksi yang terputus-putus (Intermitten
Production)
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.
2.
Teknik
v Proses
Ekstraktif : prroses
pengambilan langsung dari alam seperti kayu,perikanan, pertambangan.
v Proses Analitis:
Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
v Proses Pengubahan: Proses perubahan bentuk seperti
alat-alat rumah tangga.
v Proses Sintetis : Proses
mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.
5. Pengambilan
Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari
kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi
Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
v Proses
v Kapasitas
v Persediaan
v Tenaga Kerja
v Mutu/Kualitas
6. Ruang
Lingkup Manajamen Produksi:
1. Perencanaan
system produksi
2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi yang meliputi :
2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi yang meliputi :
v Seleksi dan
design hasil produksi (produk).
v Seleksi dan
perancangan proses serta peralatan.
v Pemilihan
lokasi perusahaan serta unit produksi.
v Perancangan
tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses.
v Perancangan
tugas.
v Strategi
produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.
7. Fungsi dan Sistem
Produksi dan Operasi
Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.
Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.
Berikut ini ada
4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi:
1. Proses Pengolahan.
2. Jasa-jasa penunjang.
3. Perencanaan.
4. Pengendalian atau pengawasan.
1. Proses Pengolahan.
2. Jasa-jasa penunjang.
3. Perencanaan.
4. Pengendalian atau pengawasan.
B. Sistem
Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.
8. Lokasi dan
Lay Out Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
>Lingkungan masyarakat.
> Kedekatan dengan pasar.
> Tenaga kerja.
> Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
> Fasilitas dan biaya transportasi.
> Sumber daya alam lainnya.
>Lingkungan masyarakat.
> Kedekatan dengan pasar.
> Tenaga kerja.
> Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
> Fasilitas dan biaya transportasi.
> Sumber daya alam lainnya.
Faktor
sekunder:
> Harga tanah.
> Dominasi masyarakat.
> Peraturan tenaga kerja.
> Rencana tata ruang.
> Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
> Tingkat pajak.
> Cuaca atau iklim.
> Keamanan
> Peraturan lingkungan hidup
> Harga tanah.
> Dominasi masyarakat.
> Peraturan tenaga kerja.
> Rencana tata ruang.
> Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
> Tingkat pajak.
> Cuaca atau iklim.
> Keamanan
> Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan
situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor
terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan.
Misalnya :
> Dekat dengan pasar
> Dekat dengan sumber bahan baku saja
> Tersedia tenaga kerja
> Dekat dengan pasar
> Dekat dengan sumber bahan baku saja
> Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam
Pemilihan Lokasi
> Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
> Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
> Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
> Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
> Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
> Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
> Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
> Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemlihan
Lokasi Pabrik
- Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
- Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
- Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.
- Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
- Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
- Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.
Sumber:
book.store.co.id
Buku pengantar
bisnis universitas of indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar