Disusun
oleh : LIYAH LIYANA
Nama
: LIYAH LIYANA
Kelas
: 1EB17
NPM
: 25213019
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Tahun
2013
Mata
kuliah : PENGANTAR BISNIS
Dosen : FITRIANSYAH
Topik
Tugas : BAB 13 TANGGUNG JAWAB
SOSIAL SUATU BISNIS
Kelas
: 1EB17
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS”dengan lancar.
Terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu menyempurnakan makalah ini, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis pada khusunya, penulis
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari
itupenulis berharap kepada pembaca sekalian mau memberi saran dan kritik yang
membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan untuk karya tulis selanjutnya.
Ahir kata penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................... i
KATA PENGANTAR.................................... ii
Daftar isi....................................... iii
1.BENTURAN
DENGAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Benturan ini terjadi kerap kali karena perusahaan menimbulkan polusi.
Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan di tuntut untuk mengindahkan etika bisnis.
Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Benturan ini terjadi kerap kali karena perusahaan menimbulkan polusi.
Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan di tuntut untuk mengindahkan etika bisnis.
Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
a. Dorongan
dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat.
b. Dorongan
dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa,
karsa, dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan
jujur.
2.DORONGAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut:
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut:
A. Penerapan Manajemen
Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter.
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter.
Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
·
Peningkatan moral kerja karyawan
yang berakibat membaikny semangat dan produktivitas kerja.
·
Adanya partisipasi bawahan dan
timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen Partisipatif
·
Penurunan absen karyawan yang
disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan
baik.
·
Peningkatan mutu produksi yang
diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
·
Kepercayaan konsumen yang meningkat
dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
B. Ekologi
dan gerakan pelestarian lingkungan
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak di pengaruhi oleh proses produksi.
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak di pengaruhi oleh proses produksi.
C. Penghematan
energi
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahw sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahw sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.
D. Partisipasi
pembangunan bangsa
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
E. Gerakan
Konsumerisme
Awal perkembangannya tahun 1960-an di negara barat yang berhasil memberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek
Awal perkembangannya tahun 1960-an di negara barat yang berhasil memberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek
Tujuan dari
gerakan konsumerisasi:
·
Memperoleh perhatian dan tindakan
nyata dari kalangna bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
·
Pelaksanaan strategi
advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan
masyarakat.
·
Diselenggarakan panel-panel diskusi
antara wkil konsumen dengan produsen.
·
Pelayanan purna jual yang lebih
baik.
·
Berjalannya proses public relation
(PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.
3.
ETIKA BISNIS
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam peruasahaan itu sendiri.
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam peruasahaan itu sendiri.
Etika
pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.
·
Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.
·
Hubungan dengan karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian (termination).
Bentuk hubungan ini meliputi penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian (termination).
·
Hubungan antar bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi di antara perusahaan.
Merupakan hubungan yang terjadi di antara perusahaan.
·
Hubungan dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini.
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini.
·
Hubungan dengan lembaga-lembaga
keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama Jawatan Pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.
Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama Jawatan Pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.
4.BENTUK-BENTUK
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
Penjabaran dari kepedulian sosial suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis.
Penjabaran dari kepedulian sosial suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat
kita temui di Indonesia adalah:
·
Pelaksanaan Hubungan Industrialis
Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan di tuangkan dalam buku.
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan di tuangkan dalam buku.
·
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
·
Penerapan Prinsip Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan.
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan.
·
Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat.
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat.
· Sistem Bapak Angkat – Anak
Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar