Disusun oleh :
LIYAH LIYANA
Nama :
LIYAH LIYANA
Kelas :
1EB17
NPM :
25213019
Mata kuliah
: PENGANTAR BISNIS
Dosen
: FITRIANSYAH
Topik Tugas
: BAB 14
BISNIS INTERNASIONAL
Kelas :
1EB17
KATA
PENGANTAR
Syukur alhamdulilah penulis
panjatkan, atas berkat rahmat dan hidayahnya dan bimbingannya penulis dapat
menyelesaikan sebuah karya tulis ini yang berjudul “ BISNIS INTERNASIONAL ”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu
sehingga dapat menghasilkan karya tulis yang baik. Terimakasih untuk semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas karya tulis ini. Masih banyak
kekurangan dalam karya tulis ini, untuk itu dari pihak penulis menghimbau agar
para pembaca mau memberikan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaanya
karya tulis selanjutnya.Terimakasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat dan
bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................... i
KATA
PENGANTAR........................................................ ii
Daftar
isi........................................................................ iii
BAB 14
BISNIS INTERNASIONAL
A. Hakikat Bisnis Internasional
1. Perdagangan internasional
Perdagangan
internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara dan pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara
lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama
untuk meningkatkan GDP.Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama
ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan
ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad
belakangan.Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Manfaat Perdagangan Internasional:
Menurut Sadono Sukirno,
manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
Memperoleh barang yang tidak dapat
diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi
perbedaan hasil produksi di setiap negara.
v Faktor-faktor
tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan
lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu
memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
Memperoleh keuntungan dari
spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan
luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh
spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama
jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik
apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Memperluas pasar dan menambah
keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak
menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka
khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga
produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat
menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk
tersebut keluar negeri.
Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri
memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien
dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Faktor - faktor terjadinya perdagangan internasional.
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan
perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
v Untuk
memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
v Keinginan
memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
v Adanya
perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah
sumber daya ekonomi
v Adanya
kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut.
v Adanya
perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan
jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
v Adanya
kesamaan selera terhadap suatu barang.
v Keinginan
membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
v Terjadinya
era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
Perdagangan internasional bukan
hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnyadi bidang lain pada masa
globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik, sosial,
dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan
semua negara untuk memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan
manusia, tidak ada manusia yang bisahidup sendiri, tanpa bantuan orang lain.
Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yangbisa bertahan tanpa kerja sama
dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dariperdagangan
internasional, sekarang sudah membuka pasarnya.Misalnya, Rusia, China,
danVietnam.Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial.Misalnya,
ketika harga bahanpangan dunia sangat tinggi.Negara-negara penghasil beras
berupaya untuk dapat mengekspornya.
2. Pemasaran Internasional
Pemasaran
internasional adalah kegiatan Pemasaran yang melewati batas-batas lebih
dari satu negara. Pemasaran internasional merupakan penerapan konsep, prinsip,
aktifitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang
atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai Negara.
Pasar internasional adalah
pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa negara.Pasar internasional
melampaui ekspor pemasar dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran
di negara-negara di mana suatu organisasi melakukan bisnis.
B. Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara
lain berupa :
1. Spesialisasi antar bangsa - bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan
atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah
menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis
yaitu dengan cara :
v Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata
benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien
dan paling murah diantara Negara-negara yang lain.
v Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling
kecil diantara Negara-negara yang lain.
v Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau
menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya.
Absolute advantage dan comparative advantage
v Keunggulan absolute (absolute advantage)
Suatu negara dapat dikatakan
memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam
berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat
dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut
sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya
disebabkan karena kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang,
perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi alam,
keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk
memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara
lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama
karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih
efisien dan ongkos yang lebih murah.
v Keunggulan komperatif (comparative advantage)
Konsep Keunggulan komparatif ini
merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis Internasional.
Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi
untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan
yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk yaitu :
a. Ongkos atau
harga penawaran yang lebih rendah.
b. Mutu yang lebih
unggul meskipun harganya lebih mahal.
c. Kontinuitas
penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d. Stabilitas
hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e. Tersedianya
fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun
transportasi.
Suatu negara pada umumnya akan
mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang mana dia
memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian mengimpor komoditi
yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau kelemahan
yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata
apabila kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia)
misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita
ekspor adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan
yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif kita paling lemah.
C. TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS
INTERNASIONAL
Perusahaan yang memasuki bisnis
internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari
tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap
yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi.
Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut
:
1. EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT At EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam
dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu
keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil.Dalam
tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di
negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus
mengirimkannya ke negeri asing itu.
2. EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu itu kemudian
dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan
kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan
hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin
berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional
tersebut.Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk
melaksanakan manajemen atas transaksi itu.Tidak seperti tahap awal di mana
pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula
disebut sebagai tahap "ekspor aktif", sedangkan tahap pertama tadi
disebut tahap pembelian atau "Purchasing".
3. PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah tahap
penjualan Iisensi.Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek
dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya
merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen
yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan
baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka
perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada
perusahaan asing tersebut.
4. FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap
yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya
lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya
termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya,
pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta
bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk
"Franchising".Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang
menerima disebut sebagai "Franchisee" sedangkan perusahaan pemberi
disebut sebagai "Franchisor".Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi
jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre
dan sebagainya.
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
D. Hambatan dalam
Memasuki Bisnis Internasional
Biaya Ekspor
Keuntungan berlebih memang
terjadi di sebagian pasar internasional, namun umumnya penyebab adanya
perbedaan harga antara Negara pengekspor dan Negara pengimpor disebut dengan
istilah kenaikan harga, yang merupakan biaya tambahan yang muncul akibat
mengekspor produk dari Negara yang satu ke Negara yang lain. Lebih spesifik
lagi, istilah tersebut berkaitan dengan situasi ketika harga yang meningkat
karena biaya pengiriman, asuransi, pengepakan, tarif, saluran distribusi yang
lebih panjang, margin perantara yang lebih tinggi, pajak khusus, biaya
administrasi, serta fluktuasi nilai tukar. Mayoritas biaya-biaya tersebut
meningkat sebagai akibat langsung dari perpindahan barang melewati batasan
negara dan sering kali kenaikan harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga
di pasar domestik.
Biaya, Pajak, Tarif, Administrasi
Pajak mencakup tarif, dan tarif
mempengaruhi harga untuk konsumen akhir, hal ini sering dihadapi oleh para
pedagang internasional; dalam kebanyakan kasus, konsumen mampu mengatasi keduanya.Namun
kadang-kadang, konsumen diuntungkan ketika penjualan produk perusahaan
manufaktur ke Negara-negara asing mengurangi pendapatan bersihnya agar dapat
memasuki pasar negeri.Setelah tarik ulur, pajak dan tarif harus dipertimbangkan
oleh para pebisnis internasional. Tarif adalah sejumlah biaya yang dikenal
ketika barang dibeli dari Negara lain dan masuk ke dalam negeri. Sebagai
tambahan pajak maupun tarif, sebuah varian biaya administrasi dihubungkan
secara langsung pada sebuah produk ekspor dan impor.Lisensi ekspor dan impor,
dokumen lain, serta pengaturan fisik untuk membawa produk dari pelabuhan tempat
masuknya barang ke lokasi pembeli berarti timbulnya tambahan biaya.Walaupun
biaya tersebut realtif kecil, namun mereka menambah biaya ekspor secara keseluruhan.
Inflasi
Di Negara-negara dengan kenaikan
tingkat inflasi yang cepat atau memiliki variasi nilai tukar yang tinggi, maka
harga jual harus terkait dengan biaya produk yang terjual dan biaya untuk
mengganti jenis barang - jenis barang produk.
Inflasi adalah
suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan
berlangsung dalam waktu yang lama terus-menerus.Harga barang yang ada mengalami
kenaikan nilai dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku di mana-mana dan dalam
rentang waktu yang cukup lama.Penyebaran inflasi keseluruh dunia terjadi oleh
karena adanya mekanisme perdagangan keuangan yang saling berkaitan antara
negara dunia.Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi dan
mengakibatkan kenaikan harga konsumen dan menghadapkan konsumen pada
peningkatan harga terus-menerus sehingga pada akhirnya membuat mereka tidak
diperhitungkan lagi sebagai pasar.Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk
tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara
umum karena harga-harga yang naik.Distribusi pendapatan pun semakin buruk
akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.
Deflasi
Dalam keuangan modern, deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya
permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di
masyarakat.Dalam ekonomi, deflasi adalah suatu periode dimana harga-harga
secara umum jatuh dan nilai uang bertambah.Deflasi kebalikan dari inflasi.Bila
inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka
deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Salah satu cara
menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga. Deflasi
menghasilkan penurunan harga terus-menerus dan menciptakan hasil yang positif
bagi konsumen.
Cukai
Cukai adalah
pungutan oleh negara secara tidak langsung kepada konsumen yang
menikmati/menggunakan obyek cukai. Obyek cukai pada saat ini adalah cukai hasil
tembakau(rokok, cerutu dsb), Etil Alkohol, dan Minuman mengandung etil alkohol
/ Minuman keras.
Pabean
Pabean adalah
kegiatan yang menyangkut pemungutan bea masuk dan pajak dalam rangka impor. Ada
juga bea keluar untuk ekspor, khususnya untuk barang / komoditi tertentu .
Filosofi pemungutan bea masuk adalah untuk melindungi industri dalam negeri
dari limpahan produk luar negeri yang diimpor, dalam bahasa perdagangan sering
disebut tariff barier yaitu besaran dalam persen yang ditentukan oleh negara
untuk dipungut oleh DJBC [Direktorat Jendral Bea Cukai] pada setiap produk atau barang impor. Sedang
untuk ekspor pada umumnya pemerintah tidak memungut bea demi mendukung industri
dalam negeri dan khusus untuk ekspor pemerintah akan memberikan insentif berupa
pengembalian restitusi pajak terhadap barang yang diekspor.
E. Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional
atau PMN
adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya
sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor
cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana
mereka mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang
sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat
memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka
yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat
berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan internasional
dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi
agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga
pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah
tersebut.Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional
seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah
atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang
memadai.
PMN seringkali memanfaatkan
subkontraktor untuk memproduksi barang tertentu yang mereka butuhkan.
Perusahaan multinasional pertama
muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda yang merupakan saingan
berat dari Perusahaan Hindia Timur Britania.